webnovel

Evening Banquet 2

"Mengapa mereka melihat seperti itu?" Han Yiyue berbisik. Jelas kurang suka ketika orang-orang melihat He Xi Huan seolah melihat tambang emas. Bahkan ada beberapa orang yang terang-terangan menunjukkan godaan, berharap dapat memegang paha pemilik lencana platinum. Pasti sangat kaya dan bermartabat. Bisa dimanfaatkan.

 

He Xi Huan mengabaikan orang-orang, tidak peduli jenis tatapan itu, baginya hanya ada Han Yiyue. Dia segera menghibur kekasih kecil itu, berkata bangga, "Bukankah itu karena aku selalu menjadi pusat suatu lingkaran?"

 

Tidak ada yang salah. Han Yiyue mengakuinya dan tidak bisa berkata-kata. Memang benar bahwa He Xi Huan selalu menjadi pusat, tidak ada satu pun yang bisa membuatnya mengikuti orang lain, sebaliknya orang-orang akan mengikuti dia.

 

"Abaikan saja mereka," kata He Xi Huan lagi. Membawa Han Yiyue duduk di meja tengah.

 

Meskipun meja itu paling panjang dan besar, nyatanya hanya akan diisi oleh beberapa orang saja. Khusus pemegang lencana platinum dan tamu undangan spesial saja. Tujuan mereka duduk bukan bersiap untuk makan, tetapi untuk mengurangi perhatian orang-orang. Lagi pula masih ada sesi pembukaan dan beberapa acara lagi sebelum makan malam.

 

Seorang pembawa acara memulai sambutannya dan berhasil menarik perhatian orang-orang yang datang, mereka bersorak gembira mendengar beberapa kalimat menyenangkan.

 

Memanfaatkan situasi itu, He Xi Huan membawa Han Yiyue pergi menuju tempat pertemuan dengan Brigit. Tidak sulit untuk menemukan tempat tersebut. Bagian belakang aula tidak besar, tetapi tidak bisa dibilang sempit. Itu dekat dengan sisi kapal dan memperlihatkan suasana tengah laut di malam hari melalui kaca.

 

"Tuan Axton." Brigit muncul tidak lama kemudian. Tersenyum formal.

 

He Xi Huan mengangguk menanggapinya. Brigit adalah salah satu bawahannya yang telah bekerja di kelompok Maxiverio dan berhasil menjadi salah satu tangan kanan penerus kelompok tersebut. Dia datang untuk menemani tuannya dan bertemu tuan aslinya, He Xi Huan.

 

"Tuan Axton, aku sudah melakukan tugasku dengan benar. Beberapa orang di dalam Maxiverio mempercayai tentang keberadaan anak lain Tuan Maxiverio. Hal itu juga didengar oleh keluarga pihak istri Tuan Maxiverio, mereka mengirim anak keduanya untuk menyelidiki keberadaanmu di Tiongkok. Sementara Tuan Maxiverio, dia juga mencari keberadaan ibu Anda selama bertahun-tahun ke belakang dan mencoba menemukannya. Dengan desas-desus keberadaan anak lain, kemungkinan besar dia semakin menggila dalam pencariannya."

 

Dengan kondisi itu, hal baik segera mengirim Han Yiyue. Bagaimanapun, manik mata dan kelembutan laki-laki itu sama seperti wanita yang dicari Tuan Maxiverio.

 

He Xi Huan dan Han Yiyue terus mendengarkan setiap perkataan Brigit, mereka memberi atensi serius. Sesekali He Xi Huan akan memberi masukan dan mengingatkan beberapa hal kepada Brigit. Pembicaraan mereka selesai dengan perkenalan antara Han Yiyue dan laki-laki itu.

 

Karena kedatangannya untuk menemani salah satu anak Tuan Maxiverio, Brigit tidak bisa berlama-lama, dia harus kembali atau akan dicurigai. He Xi Huan tidak banyak berkomentar dan membiarkannya pergi. Ia menatap Han Yiyue dalam-dalam sebelum melabuhkan ciuman ringan di bibir laki-laki itu.

 

"Ketika kamu di sana, jangan terlalu bersemangat bermain-main. Aku tidak akan lama-lama untuk menjemputmu."

 

"Aku tahu." Han Yiyue mengaitkan tangannya di leher He Xi Huan dan menciumnya lagi.

 

Mereka akan kembali ke aula perjamuan, tetapi He Xi Huan menemukan sesuatu yang menarik di luar kaca. Dia menggunakan jam tangannya untuk berkomunikasi dengan Jamie yang berada di luar aula perjamuan.

 

"Ada seseorang tenggelam di luar, tepat di bagian belakang aula perjamuan. Kirim seseorang untuk menolongnya. Bawa orang itu ke pulau, aku akan menemuinya nanti."

 

Jamie menyutujui pekerjaan itu dan segera menghubungi seseorang di kapal pesiar pribadi milik He Xi Huan yang sengaja ikut berlayar, tetapi dalam jarak cukup jauh dari kapal mereka saat ini.

 

Penyelamatan itu bukan urusan He Xi Huan, jadi setelah memberi perintah dia segera pergi bersama Han Yiyue. Mereka memasuki aula utama perjamuan dan melihat bahwa waktu makan malam akan segera dimulai. Sebenarnya He Xi Huan tidak memiliki alasan untuk terus berada di tempat itu, dia tidak ingin berbincang-bincang dengan siapa pun, juga tidak ingin berbisnis.

 

"Apa kamu mau makan di sini atau kita akan mencari makanan lain di luar?" dia bertanya kepada Han Yiyue yang sejak lama diam.

 

Han Yiyue melirik ke arahnya, perlahan mendekat, mengaitkan tangan mereka. Setelah itu mengedarkan pandangan dari meja ke meja, sedang memperhatikan orang-orang yang duduk di kursi masing-masing sementara para pelayan berkeliaran menyajikan makanan demi makanan.

 

Han Yiyue memang lapar, tetapi dia tidak ingin makan di tempat ini karena beberapa alasan. Hanya saja melihat orang-orang begitu antusias, timbul rasa penasaran di hatinya.

 

"Makan di sini," ia berbisik kepada He Xi Huan.

 

Setelah mendengarnya, He Xi Huan membawa Han Yiyue kembali ke meja mereka sebelumnya. Duduk tenang dan membiarkan pelayan melakukan tugas mereka dengan sebaik mungkin.

 

Ketika semua hidangan telah disajikan di depan He Xi Huan dan Han Yiyue, ada keributan terjadi tidak jauh dari mereka. Seorang laki-laki berseteru dengan pelayan. Tampaknya masalah itu tidak bisa diselesaikan secara damai di antara dua orang yang terlibat, maka manajer acara segera dipanggil.

 

He Xi Huan tidak ingin peduli, ia mengabaikan keributan itu dan sepenuhnya mengabdikan diri untuk mengurus Han Yiyue. "Ingin makan makanan pembuka dulu atau langsung menu utama?" tanyanya dengan serius.

 

"Mm … aku mau makan daging."

 

He Xi Huan mengangguk ringan dan berkata, "Biar aku pilihkan."

 

Dia paling tahu bagaimana makanan di sini. Memang jenis perjamuan makan yang layak bagi orang-orang tertentu dan tidak sembarang orang bisa masuk. Daging di sini bukan hanya daging sapi, atau daging yang biasa dijumpai, jika tidak teliti akan mendapatkan jenis daging tertentu seperti daging kuda dan daging dari binatang liar lain. Tidak jarang juga menyajikan daging manusia, meski hanya untuk tamu khusus yang mau membayar mahal.

 

Tidak lama kemudian, laki-laki yang berseteru berteriak marah, suaranya sangat keras hingga terdengar oleh orang-orang dalam jarak tertentu.

 

"Biarkan aku duduk di kursi itu. Aku sudah membayar dengan  sangat mahal untuk sepotong daging!"

 

Semua orang di meja terdekat melirik ke arahnya. Tidak sulit untuk mengetahui maksud dari kalimat tersebut. Jelas bahwa dia ingin duduk di meja anggota platinum dan tamu undangan khusus, itu adalah meja dengan kelengkapan makanan yang membuat orang iri.

 

Han Yiyue yang penasaran tidak tahan untuk tidak mencuri pandang ke arah terjadinya keributan. Si biang onar hampir memukul wajah manajer acara. Untung ada banyak orang masuk akal di situ, salah satunya tidak terlihat asing di mata Han Yiyue.

 

Melemparkan tatapan ke arah He Xi Huan, Han Yiyue memberi sedikit informasi. "Xi Huan, bukankah itu Brigit, orang yang menahan laki-laki itu?"

 

Mendengar nama Brigit, He Xi Huan mau tidak mau meliriknya dan mendapati bahwa itu benar.

 

"Siapa yang dia tahan, tidak terlihat seperti bawahannya?" Han Yiyue melayangkan pertanyaan lagi.

 

He Xi Huan dengan acuh tak acuh menjawab, "Anak bosnya saat ini." Lalu, mengambilkan salah satu masakan daging sapi untuk Han Yiyue. "Makan. Jangan pedulikan mereka."

 

Han Yiyue mengangguk dan bertindak patuh, tetapi pikirannya terus bekerja. Terkadang dia melihat ke arah laki-laki yang sudah berhasil ditangani dan tidak bisa mendesah kasihan. Saudara laki-laki itu tidak setampan He Xi Huan, karakter dan emosinya juga sangat buruk. Membuktikan bahwa ibu He Xi Huan lebih baik secara fisik dan temperamen daripada ibu laki-laki itu.

 

Bab berikutnya