88. Tak Apa Jika Mati

"Kamu yakin besok kamu akan baik-baik saja pergi kesana Jay?" Tanya Rose yang sedang meneleponnya di malam hari tepat dimana Jay ingin memutuskan untuk pergi ke Spanyol.

"Tentu saja aku yakin. Tenang saja. Aku akan membawakan mu makanan enak disana ahahah."

Rose tidak membalas lelucon itu. Dia hanya terdiam dan terus merenung tentang dirinya sendiri, merasa jika dia tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang lebih untuk gadis ini.

"Kenapa kamu menangis?" Tanya Jay yang mendengarkan suara rintihan tangis dalam panggilan tersebut.

"Aku? Tidak... Aku hanya tidak ingin kamu dalam bahaya juga...." Ucapnya.

Jay tidak membalas. Dia bingung harus membalas apa lebih tepatnya. Jemari tangannya yang panjang itu sibuk mengikat beberapa berkas yang harus dia bawa dan dia berikan pada petinggi perusahaan.