BAB 61

"Aku memanggilmu melengkung. Sempurna." aku berhenti. "Kata-kata yang jauh lebih baik. Dan kebenarannya. Melihat? Seperti itu. Pukul aku dengan kata lain yang dia suka gunakan."

"Polos."

"Cantik." Menekankan jawaban aku, aku mengangkat tangannya dan mencium buku-buku jarinya.

"Lambat dan malas."

"Metodis," aku mengoreksi, menekankan tangannya ke pipiku.

"Bodoh dan membosankan."

"Cerdas dan hati-hati," desakku, mencium telapak tangannya.

"Mudah dibodohi."

"Baik hati."

"Lemah."

"Kuat. Astaga, sayang, kuat sekali," jawabku mantap.

Dia menarik napas panjang. "Dingin dan tidak responsif."

Aku menggelengkan kepalaku dengan marah. "Bersemangat dan seksi. Kamu berjalan di dalam ruangan, aku mendapatkan kesalahan. Memikirkan tentang kita bersama, aku kesulitan. Aku bersumpah demi Tuhan, dia mencoba untuk mengambil kemudi. Ini cukup memalukan."

Bibirnya berkedut, dan aku tahu dia mulai rileks.