webnovel

Celotehan Anak Kecil

Ken menunggu Yuri, wanita yang merupakan seorang janda anak yang hidupnya hanya berdua dengan anak laki-laki nya. Beruntung Ken masih bisa menemukan manusia terakhir ditempat terpencil itu. Beruntung bagi Yuri dan anaknya, Ben, masih hidup dan terselamatkan dari monster burung tersebut.

"Ini, kamu pakai ini saja! Ini punya suamiku yang sudah dimakan salah satu dari mereka," ungkap Yuri, memberikan pakaian pada Ken.

Ken menerima pakaian itu sambil mengucap, "Terima kasih. Dan maaf karena merepotkan." Ia lalu memalingkan badannya dari Yuri. "Mungkin dunia ini mengalami serangan dari alien parasit. Tolong jaga diri kalian baik-baik!"

Ken bermaksud untuk meninggalkan mereka. Namun Ben memegang tangannya. Anak itu berharap Ken bisa membantunya untuk keluar dari situasi seperti itu. Walau sekarang mereka akan, mereka sudah tidak punya banyak persediaan makanan. Semua warga di desanya telah habis dan meninggalkan dua orang itu saja.

"Apa kau tidak mau tinggal sebentar?" tukas Yuri. "Aku tahu kau orang baik. Tapi kami juga tidak ingin terus-terusan mengalami hal-hal mencekam seperti ini. Dan kalaupun aku dan anakku tetap berada di sini, bukan tidak mungkin kami akan mati. Karena bisa saja mereka datang sewaktu-waktu. Dan kalaupun tidak, kami juga memerlukan makan. Persediaan makanan mungkin hanya cukup untuk satu minggu lagi. Kalau masalah uang, di rumah-rumah yang ditinggal ini masih banyak uang dan barang berharga yang bisa dijual."

Ken mengenakan celananya tanpa merasa malu atau risih. Ia yakin, mereka sudah melihat semuanya. Namun di dalam situasi mencekam itu, tidak mungkin wanita itu berpikiran yang tidak-tidak terhadapnya. Daripada memikirkan itu, lebih baik memikirkan bagaimana mereka bisa hidup di tengah ancaman para alien parasit.

"Mungkin kamu mengira, aku hanya ingin memanfaatkan kamu. Tapi apakah kau tega melihat janda satu anak ini hidup dalam suasana mencekam seperti ini? Aku tidak menyuruhmu untuk menikahiku atau apalah itu. Aku hanya perlu perlindungan darimu. Karena aku tahu, kau orang baik. Pasti punya cara sendiri untuk melindungi kami ini, kan? Begin saja, kau bawalah kami ke kota. Kau bebas mengambil harta yang ditinggalkan oleh warga sini."

"Apa kau pikir aku membutuhkan harta? Tidak Yuri! Aku sama sekali tidak kekurangan harta atau membutuhkan tubuhmu. Aku hanya ingin hidup dengan baik, bertemu dengan istri dan anakku yang belum lahir. Namun tidak tahu, apakah mereka masih hidup atau sudah mati."

Wanita itu hanya bisa mengeluh. Ia juga ingin hidup baik bersama dengan orang yang ia cintai. Ia dan suaminya tinggal di desa terpencil bersama orang-orang lainnya. Namun karena nasib buruk yang menimpa, mengakibatkan kehilangan semuanya.

"Kau super hero, kan? Kalau super hero pasti akan membantu orang-orang di bumi ini, kan? Aku sering menonton kalau super hero memiliki kekuatan yang bisa mengalahkan monster. Entah apa namamu? Heh, bagaimana kalau namamu adalah sang pembantai alien Parasit? Bukankah kau mengatakan alien parasit? Oh, kalau kata kerennya, kau bisa merubah namamu menjadi Parasite Alien Slayer. Bagaimana? Apakah itu terdengar keren?" pungkas Ben.

Ken tersenyum kecil dan mengusap kepala anak itu. Mungkin usianya masih anak-anak. Tapi anak itu terlihat lucu dan pintar. Senyuman anak itu mengingatkan tentang istrinya yang sedang mengandung. Mungkin kalau mereka masih bersama, anak itu akan tumbuh seperti Ben. Yang memiliki semangat seperti istri Ken, Annette Akira.

Ken sudah memakai celana dan baju yang diberikan oleh Yuri. Tapi ia masih berpikir untuk membuat pakaian yang bisa digunakan ketika ia berubah wujud. Dan tidak merusak pakaian itu. Karena setiap perubahannya, ia akan merasa panas dan akan membuat pakaian itu lebur tak tersisa. Jadi Ken harus memiliki pakaian yang lentur dan tahan panas. Serta nyaman dipakai.

"Kamu tinggallah sebentar! Ada mobil tetangga yang bisa dipakai. Tapi aku tidak bisa mengendarai atau membetulkan mobil. Itu bisa membawa kita ke kota. Ah, aku mau memasak. Apa kau masih makan seperti manusia normal?" tanya Yuri, menatap laki-laki itu dengan pandangan sayu.

"Entahlah ... aku sendiri tidak tahu, apakah aku masih bisa makan, makanan manusia atau tidak. Aku bahkan lupa, kapan terakhir kalinya makan dengan normal." Ken berlalu meninggalkan mereka.

Karena tidak ingin berbicara lagi, pria itu pun keluar dari rumah itu. Ia diikuti oleh Ben dari belakang. Di tubuhnya selama ada sabuk yang membuatnya bisa berubah menjadi sosok monster. Tapi ia tidak ingin juga memakan manusia. Tapi ia ingin membunuh semua makhluk yang menjadi parasit bagi manusia itu.

Yuri melanjutkan memasaknya yang belum selesai. Dan membiarkan anaknya yang mengikuti Ken. Ia percaya pada pria itu orang baik.

"Semoga dia bisa membawaku pergi dari tempat ini. Walau tidak tahu siapa dia, pasti dia adalah seorang malaikat yang dikirim untuk menyelamatkanku dan anakku." Yuri menggelengkan kepalanya. Tidak memikirkan hal lebih jauh lagi.

**

Dunia ini telah berbeda dari dunia sebelumnya. Di mana ketakutan mencekam di mana-mana. Manusia sudah banyak yang menjadi korban. Seakan Tuhan telah mengurangi jumlah manusia. Entah peringatan atau entah karena memang nasib dari manusia itu sendiri. Tidak ada yang mudah bagi para manusia mempertahankan hidup di bumi yang terancam. Di mana-mana, bekerja untuk mencari kebutuhan hidup memang dibutuhkan. Tapi mereka harus selalu waspada. Karena sewaktu-waktu, para monster itu akan memakan umat manusia di bumi ini.

Ken bersama dengan Ben berada di rumah warga, menonton televisi yang menyiarkan tentang serangan monster yang sadis. Itu adalah video yang diambil menggunakan kamera yang dijalankan dengan remote kontrol. Sehingga para pencari video tidak perlu lagi membahayakan nyawa untuk merekam aktifitas para alien parasit itu.

"Wah, ini seperti menonton film super hero. Apakah kau tidak membantu manusia itu? Sungguh di dunia ini ada super hero beneran. Kalau kau ada di sana, apakah kau akan bergabung dengan pasukan itu? Aku sering nonton film, mereka yang menjadi pahlawan, menyembunyikan identitasnya. Mereka menganggap pahlawan itu hanya prajurit biasa. Tapi bisa berubah bentuk menjadi sosok keren."

Ken tidak menjawab Ben yang terus berceloteh tanpa henti. Anak itu sudah sering menonton film seperti pembunuhan dan kini ia bisa melihatnya secara langsung. Bagaimana para prajurit perang mengangkat senjata untuk membunuh para alien. Bekerjasama menembaki dan bertempur dengan senjata seperti pedang atau apa saja.

"Kenapa kau diam saja? Tapi yang aneh, kamu berubahnya menyeramkan. Apakah tidak bisa berubah menjadi yang lebih keren? Misalnya kau memiliki baju perang berwarna emas. Lalu memakai helm keren dan matanya bisa menembakan laser ke arah monster itu? Terus tanganmu bisa mengeluarkan api atau air. Cesss ... dor dor dor, gitu! Pasti keren, kan?"

Ken masih tidak menanggapi dan memang ide yang dikatakan anak itu membuatnya terinsipirasi. Ia juga perlu datang ke laboratorium untuk melakukan penelitian. Ia membutuhkan teknologi lebih. Memerlukan sesuatu yang bisa membuatnya bisa bertahan lama. Memiliki senjata pemusnah, agar tidak lagi melihat darah bercucuran. Ia harus memusnahkan langsung para alien parasit termasuk inangnya.

***

Bab berikutnya