Aleya terduduk di atas kursi kelas nya, Ia sebangku dengan Witta. Jam pelajaran sudah berlangsung beberapa menit lalu, semu murid sudah berada rapih di tempat nya masing masing. Mapel kimia sudah dipresentasikan oleh bu Olap, guru kimia baru yang menjadi guru tercantik di sekolah ini.
"Gitu banget liatin nya Ley," sahut Witta pokus ke papan bor di depan sana. Aleya sempat menoleh sedikit bingung, entah pada siapa gadis itu berbicara.
"Gue ngomong sama lo," sahut nya lagi masih beralih pokus pada buku diatas meja mereka.
"Witta!" panggil Aleya setengah berbisik.
"Apa?" tanya Witta menengok ke sisi kanan nya.
"Lo ngomong sama gue?" tanya Aleya diangguki gadis itu.
"Witta!" panggil Aleya lagi.
"Apa?" tanya Witta menoleh malas.
"Nggak," geleng Aleya kembali sibuk dengan catatan nya.
Witta tersenyum tipis menanggapi sikap teman sebangku nya itu, kalau bisa dibawa pulang, sudah Ia simpan dikulkas untuk diawetkan. "Kesel si, tapi sayang," gumam Witta.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com