Hanjo mengajak Sarita makan siang. Ia mau mengkonfirmasi langsung sangkaannya perihal merebaknya isu seperti yang disampaikan Riska.
Sarita merespon dengan penuh semangat. Sepekan belakangan ini selera makan patah. Ia malah sudah berencana menyembuhkan seleranya itu di restoran terbaru yang iklan sangat gencar di media massa.
Tanpa ditanya ia pun menyebutkan nama restoran berbendera internasional itu. "Bos harus mencoba menu restoran baru itu. Orang-orang di kantor belum ada yang ke sana," ujarnya memanasi. "Kita yang pertama," tambahnya mengompori.
Hanjo pun terbakar. Sarita menyimpam senyumnya sepanjang perjalanan.
"Apa kabar adik kamu? Belum pulang dia?"
"Belum. Programnya dia enam bulan di sana. Dia kirim salam untuk Bos."
"Katanya ada isu soal aku," tanya Hanjo memulai penyelidikkan.
"Isu?"
"Isu. Gosip."
Sarita memperlihatkan muka tak terkejut. "Soal kepergian Bos sama anak media itu?"
"Apa ceritanya?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com