Tanpa mengetuk pintu, Sarita bergegas masuk. Dengan langkah panjang ia segera berada di ujung meja. Keduanya tangannya memang selembar amplop. Seakan berat sekali amplop berwarna coklat itu.
Hanjo tahu sekretarisnya datang. Ia menunggu perkataan Sarita tanpa mengangkat kepala. Laporan tentang pelaksanaan RUPS Luar Biasa yang tengah dibaca memaku matanya memandang dengan kepala tertunduk.
Tak sepertinya biasanya. Sarita seperti ragu bersuara. Ia berdiri dengan kedua tangan di depan memegang amplop.
"Ada apa?" tanya Hanjo tanpa menaikkan mata.
"Hhmm, ini Pak Bos CEO..." Sarita seperti kehilangan suara, tidak bisa melanjutkan perkataannya.
"Ya."
"Ini ada surat. Surat dari ... hhmmm," ujar Sarita menggantung.
Hanjo menutup berkas laporan yang dibuat manajer Marjo. "Ada apa?" tanyanya lagi dengan suara lebih keras.
Sarita ragu-ragu mengulurkan amplop. "Ini ada surat dari..."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com