webnovel

Lontong Medan dengan Sepiring Cabe Rawit

Masih pagi sebetulnya. Mobil-mobil di parkiran masih menyisakan bekas hujan semalam di kaca dan bodi. Agaknya hanya mobil dia yang sudah bersih. Randi berlari menyusuri jalan kecil di pinggir kawasan parkir.

Dengan tangan kanan ditepuknya daun-daun bunga kertas yang masih basah. Terasa berpindah dingin embun pagi ke tangannya. Empat atau lima anak tangga dilangkahinya dengan cepat. Randi bergegas masuk melalui pintu kaca besar yang terbuka otomatis.

Ruangan front office yang besar tampak lengang. Belum ada orang. Tentu masih bersembunyi di balik selimut. Apalagi sekarang hari Sabtu. Tak ada aktivitas kerja. Randi meneruskan langkah mendekati kursi stainless panjang berwarna silver.

Ia mendudukkan badan setelah mengeluarkan HP dan meletakkannya di atas meja. Baru beberapa detik menyandarkan punggung terdengar nada pesan masuk. Dijangkaunya HP. Ternyata pesan WA dari Melina. "Tunggu di cafe, sekalian sarapan" tulisan pesan yang dibacanya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya