webnovel

RAHASIA

"Hailee!" Terdengar suara seorang wanita yang berseru memanggil namanya ketika Hailee dan Ramon baru turun dari mobil mereka.

Perjalanan untuk sampai kembali ke kota A sungguh melelahkan dan Hailee sempat tertidur di dalam mobil setelah Ramon mengutarakan apa yang dia rasakan mengenai Giana.

"Ibu?" Hailee tersenyum ketika melihat Lis yang tengah berjalan dengan tergesa- gesa untuk menyambutnya. "Aku tidak bisa menghubungimu untuk beberapa hari ini."

"Oh, ya… aku berada di tempat yang sulit mendapatkan sinyal," Lis berkilah dan karena fokusnya ada pada Hailee, maka dia luput melihat tatapan penuh arti yang putranya layangkan padanya. "Aku baru saja mendengar kabar kehamilanmu!"

"Ah, itu…" Hailee menunduk, dia tidak sanggup melihat Lis ketika wanita paruh baya yang masih cantik itu mengatakannya dengan suara yang cukup keras. "Ya… kami pun baru mengetahuinya."

"Aku tidak menyangka kalau akan menjadi seorang nenek secepat ini," Lis mengeluh, tapi dari sorot matanya, dia terlihat sangat bahagia mendengar kabar tersebut dan hal ini, entah kenapa, membuat Hailee sedikit lega.

Memang, Lis terliht terlalu muda untuk dipanggil nenek… huft, Hailee rasa orang- orang seperti Lis memiliki perawatan ekstra untuk menjaga penampilannya.

"Di pemeriksaan berikutnya, aku akan pergi denganmu," Lis berkata dengan antusias. "Dan kau." Kali ini perhatiannya tertuju pada Ramon. "Kau terlihat tidak senang melihat ibumu kembali? Jangan berdiri di sana saja, kemarilah, karena ada banyak hal yang ingin kuberitahukan padamu sebagai calon ayah."

Dan dengan itu, mereka mendengarkan petuah- petuah dari Lis selama dua jam ke depan mengenai cerita tentang kehamilan pertamanya dengan Ramon dan segala hal yang perlu Hailee ketahui untuk menjaga kandungannya.

Di titik ini, segalanya tampak sangat normal, seolah tidak ada hal rumit yang tengah menanti mereka, dan kalau saja Ramon tidak melihat Lis pada saat itu bersama dengan seorang pria dari keluarga Smith, mungkin Ramon tidak akan berpikir terlalu jauh.

Tapi, tidak. Dia telah melihat Lis bersama dengan pria bernama Leon tersebut dan segalanya tidak tampak sama. Bahkan senyuman dan tawa yang Lis tunjukkan saat ini terasa palsu.

Ada banyak hal yang mengganggu Ramon dan ini membuatnya tidak fokus pada percakapan antara Hailee dan Lis.

Ada rahasia apa selama empat tahun yang terlupakan olehnya? Ketidaktahuan ini sungguh menyiksa… Ramon merasa ada bahaya yang mengintai, tapi tidak tahu darimana datangnya…

==============

…Aku tidak yakin kalau itu melibatkan perasaan.

Kata- kata itu terus terngiang di telinga Hailee dan membuat hatinya terasa hangat. Kejadian saat pernikahan Aileen dan dirinya harus bertemu dengan Giana, sedikit terlupakan atau bisa dibilang hal tersebut tidak terlalu mengganggu Hailee.

Beruntungnya Giana sedang berada dalam pikirannya yang benar dan tidak mencari keributan dengan Hailee ataupun wanita tidak tahu malu itu berusaha untuk mendekati Ramon.

Tapi, ada hal lain yang mengganggu Hailee kini, yaitu fakta bahwa Zia memiliki affair dengan Aidan adalah hal yang sama sekali tidak Hailee duga, bahkan Hailee tidak akan berani membayangkannya walaupun dalam imajinasi terliarnya sekalipun.

Hailee harus bicara dengan Zia mengenai hal tersebut. Seberapa jauh hubungan mereka dan apakah perceraian Giana dan Aidan pun ada sangkut pautnya dengan sepupunya itu? Informasi tidak terduga ini sangat mengganggu Hailee.

"Apa yang kau pikirkan?" Ramon bertanya dengan suara lembut, dia tengah mendekap istrinya tersebut sambil memainkan rambutnya yang panjang di dalam kamar mereka yang tenang. "Dahimu berkerut."

"Tadi aku sempat memiliki percakapan dengan Giana," Hailee memulai, dia menengadah sehingga bisa menatap wajah suaminya dengan lebih jelas, sementara Ramon merapatkan selimut disekitar tubuhnya. "Giana mengatakan sesuatu yang tidak terduga sama sekali."

"Apa itu? Sesuatu mengenai diriku?" tanya Ramon. Entah sejak kapan ini terjadi, tapi dia tidak suka kalau ada hal yang mengganggu pikiran Hailee.

"Tidak." Hailee menggelengkan kepalanya, dia menyukai sentuhan Ramon di rambutnya, kebiasaan pria ini setiap kali mereka berdekatan. "Ini mengenai Aidan."

"Aidan Smith?" Ramon masih tidak bisa menarik kesimpulan mengapa mereka membicarakan Aidan Smith.

"Sebenarnya, ini bukan mengenaiku, tapi Zia," Hailee terlihat ragu- ragu untuk mengatakan hal ini. "Giana mengatakan kalau Zia memiliki affair dengan Aidan dan hubungan mereka sudah berjalan cukup lama."

Ramon tampak tidak terkejut ketika mendengar hal tersebut dan ini membuat Hailee bertanya- tanya karena dia tidak mendapatkan reaksi yang dirinya bayangkan.

"Jangan terlibat masalah orang lain," ucap Ramon pada akhirnya setelah beberapa saat terdiam. "Tidak perlu menanyakan hal tersebut lebih jauh."

"Zia bukan orang lain," Hailee protes. "Dia sepupuku."

"Dia memang sepupumu, tapi dia memiliki jalan hidupnya sendiri. Tidak perlu menyelidiki hal ini lebih jauh, karena apapun yang akan kau ketahui nantinya, tidak akan membuatmu senang." Ramon memberikan pandangannya.

"Tapi, aku ingin tahu kenapa dia melakukan itu," Hailee bersikeras.

"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah kau mengetahuinya?" Ramon bertanya. Di saat ini, dia cukup mengenal Hailee untuk tahu apa yang wanita itu tengah pikirkan dan Ramon tidak ingin Hailee terlibat sesuatu yang sama sekali bukan urusannya, walaupun Zia adalah sepupunya.

"Aku tidak tahu," Hailee menjawab pelan. "Tapi, setidaknya aku ingin tahu kenapa dia melakukan itu."

"Hailee," Ramon memanggil namanya pelan, tapi menuntut perhatian lebih dari wanita itu. "Aku tidak ingin kau terlalu melibatkan diri dengan keluargamu, ada hal yang aku ingin kau lihat mengenai laporan kematian kedua orang tuamu yang berhasil kuselidiki."

Mendengar itu, Hailee hendak duduk dan turun dari ranjang, memaksa Ramon untuk menunjukkannya padanya. Ramon tidak mengatakan apa- apa mengenai hasil dari informasi yang telah dia selidiki selama ini, jadi untuk Ramon mengatakannya sekarang, ini pastilah hal yang penting.

Namun, Ramon menahan tubuh Hailee lebih dulu, mencegahnya bergerak dan memeluknya dengan sedikit lebih erat.

"Besok," bisiknya. "Aku akan menujukkan laporan tersebut besok. Untuk saat ini, aku ingin kau beristirahat.'

Tapi, bagaimana Hailee dapat tidur dengan tenang setelah mengetahui hal tersebut? Menunggu sampai besok adalah hal yang sangat berat bagi Hailee.

"Kau tidak bisa berharap aku akan tidur dengan nyenyak sekarang setelah apa yang kau katakan," Hailee berkata dengan suara gemetar. "Aku ingin tahu apa yang kau dapatkan sekarang. Aku tidak mau menunggu besok."

Bab berikutnya