Kedua telapak tangan Rey mengepal erat hingga memutih. Tatapan tajam menusuk kearah Darren, seakan mampu merobek tubuh pemuda itu hingga menjadi berkeping- keping. Rahang milik Rey mengetat keras menunjukkan emosi dalam dirinya belum mereda.
"Ah! Rey! tolong hentikan!" seru Audy tampak cemas.
Namun, Rey tidak memperdulikan seruan kekasihnya. Kaki jenjangnya terus melangkah kedepan. Sehingga Audy segera memutar otaknya untuk menemukan sebuah cara. Ia tidak ingin perselisihan kedua pria ini semakin tidak terkendali.
Sebuah ide mendadak melintas dalam pikirannya. Dibawah tatapan semua orang Audy menghalangi Rey dengan cara unik. Dengan susah payah ia berjinjit supaya bisa melumat bibir kekasihnya. Kedua tangan bertumpu pada dada bidang Rey.
Tubuh pemuda itu membeku mendapati perlakuan kekasihnya yang sangat langka. Lumatan Audy masih terbilang amatiran. Mengingat gadisnya belum pernah pacaran sebelumnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com