Wajah itu ditutupi oleh asap. Sesekali asap menyingkir dan menari-nari di sisi kanan dan kiri. Baik asap maupun jarum akupuntur itu menuruti kata-kata Hio.
Elia menghadapi Hio yang berubah total di matanya. Wajah Hio tidak memiliki mata, hidung, dan bibir. Semua keramahan dan kesopanan itu hilang. Wajah yang dilihat Elia sebelumnya seperti hanya topeng yang sekarang sudah dilepas. Hio memperlihatkan jati dirinya. Elia merasa telah dimanipulasi memakai sebuah senyuman.
"Lihat kan? sekarang kau sadar? kamu juga iri pada Hio karena jarum-jarum dan asap dupa itu mengikuti kata-katanya!" suara di kepala Elia menertawakan Elia. "Kau bertanya-tanya bukan? Kapan aku bisa melakukannya?" ejekan suara di dalam kepala Elia semakin keras.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com