Soni kembali ke rumah Max bersama Geisha. Hari belum fajar saat Soni dan Geisha tiba di sana. Soni melihat Bayusuta di rawat di kamar yang keberadaannya cukup dalam di rumah Max. Soni tak menyangka, rumah yang terlihat mungil dari luar memiliki banyak ruangan di bawah tanah. Rumah itu seperti kertas yang dilipat. Soni tak tertarik untuk melihat-lihat dan mempelajari struktur rumah, hal terpenting baginya sekarang adalah Bayusuta. Kondisinya terlihat cukup baik.
Bayusuta terbaring dengan infus. Kaki, tangan, dan kepalanya diperban. Soni mengamati kondisinya. Ada beberapa luka gores di pipinya dan itu sudah mulai mengering. Hanya ada Max yang menunggui Bayusuta.
"Apa kondisinya parah?"
"Kaki dan tangannya patah. Pelipisnya robek, jadi harus dijahit. Dia masih tak sadarkan diri karena pengaruh obat anestesi dan lain-lain," kata Max.
"Apa maksudmu lain-lain?" Soni tak paham dengan istilah itu. Soni ingin penjelasan yang sejelas-jelasnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com