Ungkapan tulus itu membuat Elia tersenyum. Di dunia permukaan, saat hidup di antara manusia, Elia tidak pernah mendengar seseorang menyemangatinya dengan tulus seperti yang dilakukan Azaila padanya. Dia merasa mendapatkan keluarga.
Elia meminum teh Kaliandra. Ketika mau meletakkan gelasnya di meja, dia memandangi lebih dulu bayangannya sendiri di permukaan air berwarna gelap.
"Rasanya kehidupanku yang dulu sangat gelap. Tak ada cahaya, tak ada tujuan, tak ada motivasi untuk melakukan sesuatu. Hobi pun aku tak punya, hanya melakukan sesuatu karena aku ingin dan setelah itu aku lekas bosan. Aku bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri hidupku," kata Elia. Dia sendirian di kamarnya sekarang. Azaila si tabib sudah pergi setelah mengatakan ungkapan yang menyentuh perasaan Elia itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com