Waktu berlalu begitu cepat, rasanya hari sebelumnya terasa seperti mimpi. Tidak terasa hari pernikahan mereka telah tiba. Fadil terbangun dari tidurnya, Sang Ibu membuka pintu kamarnya. Beliau tersenyum manis, kepada anak tertuanya yang akan segera menikah.
Pemuda itu, membalas senyuman senyuman ibunya. Kemudian, Fadil pun merangkak dan berjalan keluar dari kamarnya. Dia melihat Aldi, Ridwan dan Bagus tidak lain adalah sepupunya tidur di ruang tengah. Beberapa keluarga ikut menginap untuk berpartisipasi mengantar Fadil ke tempat pernikahan.
Mereka berdua, duduk berhadapan di meja makan. Dua buah porsi nasi goreng, berada di atas meja makan. Dia mulai menikmati sarapan paginya ditemani oleh Sang Ibu. Beliau senang, melihat anak tertuanya makan dengan lahap. Kemudian, beliau membuatkan jus jeruk untuk menambah nikmatnya sarapan pagi. Selesai membuat jus, dia meletakkan jus segar di atas meja. Fadil langsung meminum jus buatan ibunya sampai habis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com