Hari telah berganti malam. Hendar pun kembali ke dalam kamar untuk mengecek keadaan Baby.
Pintu kamar terbuka. Hendar melihat sekitar dan rupanya Baby sudah tidak ada di tempat tidurnya.
"Pergi kemana dia?"
Hendar mencari keberadaan Baby, ternyata Baby sedang duduk melamun di depan jendela.
"Astaga. Aku cemas mencarinya, rupanya dia sedang asyik minum teh di sini," kata Hendar mendekati Baby.
"Baby!" tegur Hendar mendatangi Baby.
Baby tidak menggubris panggilan Hendar, hanya saja dia berpaling dan melihat suamunya tersebut.
"Mengapa tidak mengajakku, jika kamu minum teh?"
Hendar duduk santai, lalu tanpa izin dia meminum teh milik Baby.
"Ya! Itu milikku. Jika kamu mau, buat saja sendiri sana!" kesalna merebut cangkir teh itu kembali.
Satu cangkir diperebutkan oleh dua orang. Bagaimana perasaan cangkir itu?
"Baiklah. Aku akan membuatnya nanti," kaa Hendar.
Mereka duduk bersama seraya memandang langit malam dari balik jendela kamar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com