webnovel

UNTUK PAPI

Megha tiba di kantornya menjumpai Rindu dan Mayang. Sungguh sudah bisa di duga kalau mereka pun terkejut oleh pemberitahuan Megha yang tiba-tiba. Walau mereka kaget tetapi mereka tetap bisa merelakan keputusan Megha dan Alvan untuk pergi siang ini. Tentu saja air mata pun hadir di tengah suasana haru itu.

"Kalian jangan nangis dong!" pinta Megha. Padahal ia sendiri sudah meneteskan air mata.

"Enggak bisa di tahan. Udah otomatis kalo pisah jauh kayak gini pasti nangis. Lo aja mewek," balas Rindu menciptakan senyum di bibir Megha dan Mayang.

Mereka yang duduk berjajar di sofa panjang pun saling berpelukan.

"Ke mana lo jadinya pindah?" Tanya Mayang.

"Maafin gue, ya. Alvan tetap meminta gue merahasiakan ini sampai keadaan betul-betul mendukung. Oh iya, Alvan salam buat kalian berdua. Maaf juga dia enggak bisa pamit langsung sama kalian."

Mayang mengangguk memahami. "Gak pa-pa, Gha. Kita ngerti. Sampaiin salam balik kita juga ya buat Alvan."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya