Saga tak menyangka kalau Celine akan menjadi pelaku perundungan terutama yang dibully adalah melati.
Mantan gadis yang pernah mengisi lubuk hatinya. Sejenak Saga memikirkan soal Celine yang masih ada di sekolah.
Dia membuka pintu dan mendapati kalau Celine tergeletak di lantai dengan berlumuran darah.
"Dasar gadis bodoh! Bisa-bisanya nyakitin diri sendiri untuk orang tak pasti." Saga menggendongnya untuk pergi ke rumah sakit.
Melati menangis saat setelah selesai makan. Dia mengelap air matanya sembari mencoba untuk tetap kuat dan tersenyum.
"Lo kok nangis?" katanya.
"Devan, Devan. Dia mau ke Amsterdam. Dia bakalan ninggalin aku, hiks hiks!" Melati tak kuasa menahan kesedihannya terjatuh di bahu Zea.
"Jadi lo akan diem di sini aja terus nangis aja!"
"Maksudnya?" Melati menatap Ratu yang tersenyum lebar begitu pun dengan Zea.
"Devano akan pergi ke Amsterdam. Sekarang dia lagi ngurus-ngurus surat kepindahan." Kata Ratu.
"Dari mana kamu tahu Ra?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com