Beberapa hari ini, Bao Yan dan Xia Siyu sering dalam keadaan berdekatan, bahkan kemarin sore mereka hampir berciuman.
Tetapi beberapa kali itu, sebagian besar karena Bao Yan yang lebih berinisiatif.
Tetapi saat ini, justru Xia Siyu yang mengambil inisiatif untuk bersandar pada tubuh Bao Yan dan ia dengan sengaja mengatakan kata-kata genit. Sampai saat ini, mereka berdua masih berpelukan.
Di udara, penuh dengan aura canggung.
Xia Siyu perlahan memalingkan wajahnya, menurunkan kelopak matanya. Mungkin ia merasa sikapnya tadi sedikit memalukan, ekspresi wajahnya terlihat canggung, "Itu, kamu jangan salah paham, aku…'
Belum selesai ia berbicara, ada suara orang yang turun dari mobil. Spontan mereka berdua langsung membalikan kepala. Itu adalah asisten Bao Yan, Song Fengzhi. Sebelumnya ia sudah mengatakan bahwa sudah menunggu di bawah, menjemputnya untuk membawanya ke bandara. Melihat mereka berdua berpelukan, ia sangat terkejut hingga cara berbicaranya pun menjadi gagap, "Kak, kakak Bao…."
Xia Siyu yang tidak sempat menarik tubuhnya, segera menjelaskan, "kami bukan…."
Belum selesai ia berbicara, ada mobil yang masuk ke dalam tempat parkir dan kebetulan berjalan hingga ke depan mereka.
Dua lampu mobil yang menyilaukan langsung menerpa mereka. Seolah-olah detektif menggunakan lampu tinggi menyorot di depan para penjahat, membuat mereka sama sekali tidak dapat bersembunyi.
Itu adalah asisten Xia Siyu, Wei Jingjing.
Bao Yan dan Xia SIyu, "...." mereka berdua terdiam.
Di dalam mobil, Wei Jingjing masih belum turun, melihat pemandangan di depan matanya. Satu tangannya mencengkram bahu Xiao Tang dan tangannya yang lain menekan dadanya, "Cepat, bantu aku lihat. Apakah mataku sudah buta? Aku melihat Bao Yan dan Xia Siyu kita bersama? —— dan yang terpenting adalah Xia Siyu yang berinisiatif?"
Di dalam tempat parkir bawah tanah, ketiga pihak saling bertatapan.
Tidak ada yang berbicara, sangat tenang bagaikan tidak ada orang.
Setelah beberapa saat, tatapan mata Bao Yan kembali tenang. Dengan santai ia membalikan kepala, menjulurkan tangan, menggunakan dua buah jari menekan pergelangan tangan Xia Siyu, dan mendorongnya. Lalu menggunakan telapak tangannya untuk menepuk-nepuk bahu yang sebelumnya di pegang oleh Xia SIyu, seperti sedang membersihkan debu, dan juga menggunakan bibirnya untuk meniup-niup, ekspresi jijiknya langsung terlihat.
Saat Xia Siyu belum sempat marah, Bao Yan mengerutkan kening, mengeluarkan jarinya, dan menunjukan angka dua, "Dua meter. Dalam radius dua meter."
Lalu dirinya perlahan mundur dua langkah, menjaga jarak dari Xia Siyu.
Xia Siyu tertegun selama beberapa detik, hingga ketika Bao Yan mundur, ia baru kembali tersadar. Ia sangat marah dan ingin menerjang. Ia berteriak "Oh" dan ingin menarik rambut Bao Yan, "Bao Yan, aku akan memukulmu!"
Tentu saja usahanya tidak berhasil. Gerakannya langsung di hentikan oleh Wei Jingjing. Song Fengzhi yang berada di sana juga langsung maju dan berjaga di depan Bao Yan untuk mencegah pertarungan ini.
Tidak usah dikatakan, walaupun saat ini Wei Jingjing dengan susah payah mengontrolnya, tetapi, terhadap Xia Siyu yang dia kenal, wanita ini adalah makhluk bersel tunggal, sama seperti paramecium, otaknya sangat sederhana. Ia yang sangat marah terhadap Bao Yan seperti ini justru membuktikan bahwa mereka berdua memang bukan pasangan kekasih.
Setidaknya, bukan saat ini.
**
Di dalam Qing Cheng Condo.
Dengan tiga cangkir teh di depan mereka, Wei Jingjing dan Xiao Tang segera duduk di sofa, melihat sekeliling, wajah mereka terlihat tidak senang.
Dan Xia Siyu duduk anggun di atas karpet dengan kaki dimiringkan. Jari-jari kecilnya masih mencengkram kain di tepi karpet, jelas dirinya merasa malu, tapi di permukaan ia masih berpura-pura tidak terjadi apa-apa, wajahnya terlihat sangat serius. Seperti seorang siswa yang sudah tertangkap basah sedang berpacaran oleh orang tuanya.
Wei Jingjing menyesap teh dan meletakkan cangkir di atas meja tamu, "Katakanlah, sebenarnya apa hubunganmu dengan Yan?"