webnovel

223.) Izin?

"Baiklah Miko san, karena kamu akhirnya memilih untuk tidak melawan ya sudah aku biarkan itu, tapi yang jadi masalah adalah kamu tidak mau melihat mereka, jujur itu beneran tidak mungkin, yang sudah terlanjur bisa melihat ya sudah itu berkah sekaligus kutukan bagimu, mungkin saja kamu bisa melihat shinigami saat bertugas loh" ucap ku

"Aku tidak ingin hal itu"

"Ya ya baiklah"

Ku panggil peri jahat.

"Berikan sesuatu untuk mengusir roh jahat" suruh ku

"Gak ada benda seperti itu, jika ia pakai seperti itu roh akan curiga bahwa pemakainya bisa melihatnya" balas peri baik

"Eh, ukhumm jadi Miko san bagaimana jadinya, tidak ada benda yang bisa mengusirnya" ucap ku

Diskusi lagi akhirnya..

.

.

.

Setelah diskusi lama akhirnya Miko memilih untuk melawan roh jahat yang akan berbuat jahat padanya saja, ku berikan padanya pisau pensucian, cocok untuk roh kecil tapi tidak untuk roh monster.

.

.

Pekerjaan pertama telah selesai dan akhirnya aku bisa pulang..

Ku telepon Saki.

"Kamu masih di restoran kan?" tanya ku dan terdengar suara musik yang lumayan keras

"Huh apa?" balasnya

"Kamu ada di mana sekarang?"

"Ya sudah balik lah, kamu kelamaan"

"Kejam, kejam, jemput aku sekarang"

"Mager ah, mendung juga, pulang saja nebeng di mobilnya ibu" (sekarang jam 4.30)

"Huuu punya istri tidak perhatian begitu"

"Ya salah siapa punya suami yang suka deketin wanita lain"

"Khheeee" ucap ku kesal

"Mau marah bilang saja, akan ku ladeni" kata Saki malah menantang

"Oh baiklah, malam nanti kamu tidur saja sendiri, aku nginep saja di rumah ibuku" ucap ku

"Lah ngancem kok begitu, itu cocoknya untuk istri yang di sakiti bukan suami yang di sakiti"

"Benar juga ya" ucap ku sambil tertawa sedikit

"Btw pulangnya aku titip puding dari tokonya Okazaki ya"

"Lah tambah nyuruh, tapi oke lah aku juga sudah lama tidak ke situ"

"Sip love u muah"

"Bye bye, jangan alay begitu" ucap ku

Ku matikan teleponnya, lalu jalan menuju tokonya Okazaki, jaraknya hanya 500 m, jadi lebih baik jalan saja daripada naik taksi yang mahal.

Jalan jalan.

"Sore bos Shinomiya" ucap pejalan kaki menyapa ku

Aku tidak kenal tapi ku balas saja dengan senyuman dan lambaian tangan.

"Sore Shinomiya sama"

"Sore Shinomiya sama"

Dst sampai beberapa puluh kali..

"Tak ku sangka mereka akan menyapa ku begitu, tapi baguslah artinya mereka kenal dengan bos mereka yang ganteng ini" pikir ku

Masuk ke toko rotinya.

"Eh tutup?" tanya ku saat pintu tidak bisa terbuka

Clingak clinguk dan ku temui ternyata tokonya sedang di renovasi.

"Toko sementara pindah di sebelah 100 m" tulisan di kaca samping

"Oh ternyata begitu" pikir ku

Ku jalan lagi hingga ku temukan toko seadanya, ekhmm maksudnya toko sementaranya.

"Tomoya san kenapa toko anda di renov?" tanya ku

"Oh Haruka, toko ku mau ku buat cafe roti, kamu tau bukan perusahaan mu mulai berdiri jadi sebelum semuanya naik segera saja ku renov agar pelanggan tambah senang"

"Wow itu ide cemerlang, tapi nanti tambah rame dong"

"Tenang saja, jika kami kualahan kami akan menambah pegawai"

"Itulah yang ku maksud, bukalah lapangan pekerjaan untuk orang lain juga, btw aku mau puding labunya 4 porsi apa masih?" tanya ku

"Tentu saja masih, apa ada yang lain?"

"Emmm tunggu aku akan memilihnya"

"Oke, silahkan pilih"

.

.

Si om om gemblung keluar dari dalam rumah.

"Whoyahh bos Shinomiya datang ternyata, pasti kamu mau beli dagangan emmm suami putri ku tercinta kan?" tanyanya

"Setidaknya ingatlah nama mertua mu paman!" ucap Tomoya

"Nah lihat Haruka, ia memanggil mertuanya saja dengan sebutan paman, sungguh tidak sopan bukan!"

"Ayah" ucap Tomoya mencoba

Si paman langsung garuk garuk leher.

"Hentikan itu, kamu menggelikan"

"Lihat kelakuan mertua ku ini, bikin emosi tidak?" Tomoya bertanya padaku

"Mungkin di mutilasi boleh lah" balas ku

"Woy itu mengerikan!" teriak paman

"Tidak, di kuliti dulu lalu di bakar di pensucian saja" kata Tomoya

"Woi!"

"Masukan ke kandang buaya boleh juga" ucap ku

"Matanya!"

"Setrum 100 rb volt boleh juga kayaknya" ucap Tomoya

"Kalian tidak serius kan?"

"Hahahahah" aku tertawa dengan Tomoya

.

.

Ku pilih roti keju dengan coklat masing masing 1 box, total harga hanya 1400 yen, sangat murah jika di bandingkan dengan uang yang ku miliki sekarang (lebih dari 1800 triliun yen)

.

"Bye" Ucap ku saat meninggalkan toko itu

"Datang kembali"

.

.

Jalan menuju perusahaan milik ibunya Saki, aku sudah mengabari jika aku akan nebeng jadi mungkin ia masih menunggu di sana.

.

15 menit sampai di pos satpam perusahaannya.

"Pak, bu Niharanya belum pulang kan?" Aku bertanya ke satpam baru

"Ada urusan apa ya anda dengan beliau nak?" Balasnya

"Saya suami anaknya"

Satpamnya tampak kebingungan, karena yang ia tau anaknyaa bu Nihara ya Rinko Yoshida serta yang di depannya adalah seorang anak SMA Karasuno.

"Emm anda sudah membuat janji dengan beliau?" Satpamnya bertanya

"Pak, saya cuma mau tanya apa bu Nihara sudah pulang atau belum"

"Iya, tapi apa anda sudah membuat janji dengan beliau, saya bukannya bermaksud buruk, tapi keamanan beliau dan privasi beliau merupakan salah satu tanggung jawab saya ketika saya bekerja di sini"

Aku menggaruk garuk rambut karena satpamnya seperti ngajak gelud.

Ku masuk saja ke dalam daripada bingung bingung.

"Eh eh anda mau kemana, ini area perusahaan tidak sembarangan orang umum bisa masuk" Ucap satpam tadi sambil mencegah ku

"Pak, saya ini suami anaknya yang bernama Saki Yoshida, saya kemari karena mau nebeng pulang ke rumah saya, bapak sepertinya beneran tidak kenal saya ya?"

Satpamnya mulai panik setelah mendengar Saki Yoshida, ia tau dia juga anaknya bu Nihara tapi ia tak pernah tau rupanya Saki dan ia belum pernah mendengar bahwa anaknya Bu Nihara sudah ada yang menikah.

"Pokoknya tunggu dulu di pos, saya akan mencoba menghubungi beliau dulu" Kata satpamnya

"Hmmm, ya sudah berarti dia masih bekerja bukan, saya akan menunggu di pos jika begitu, serta tidak perlu menghubunginya"

.

Masuk ke pos.

10 menit berlalu, satpam lain datang.

"Eh pak Shinomiya sama, kenapa tidak langsung masuk ke dalam seperti biasanya?" Tanya satpam itu

Satpam yang mencegat ku langsung kaget, ternyata yang ia cegat adalah Shinomiya, ia tentunya tau bahwa Shinomiya itu siapa di wilayah sini.

"Pak Shinomiya maafkan saya, saya benar benar tidak tau bahwa itu adalah anda!" Teriak satpam tadi sambil membungkuk pertanda hormat

"Kamu punya istri atau anak?" Tanya ku

"Saya punya dua anak, namun istri saya telah meninggal setahun yang lalu"

Aku sedikit kaget, niatnya jika ia sudah punya istri akan langsung ku maafkan, tapi jawabannya malah lebih gelap.

"Ya sudah ku maafkan, kamu bekerja untuk mencari nafkah bagi anak mu, ku maafkan kali ini, lain kali kenalilah atasan mu lebih baik juga kenali siapa saja keluarga terdekatnya" Balas ku lalu masuk ke perusahaan meninggalkan mereka karena jika aku tetap menunggu di sana malah akan jadi canggung.

.

Menuju ruangannya bu Nihara.

Baru sampai depan pintu, sekretarisnya menyuruh ku untuk langsung masuk saja (mamaknya Nagisa, Sanae)

"Permisi bu" Ucap ku

"Duduk dulu Haruka, sebentar lagi pekerjaan ibu selesai"

"Oke bu, apa ada yang perlu ku bantu?"

"Tidak ada, kamu cukup bersantai saja sebentar"

"Oh baiklah jika begitu"

Duduk di sofa samping

Buka berita yang terjadi di Miyagi sekarang.

"Kabar hilangnya anak 10 tahun lalu berhasil di temukan lewat rekaman cctv, tapi pihak keluarga tidak tau akan hal itu, mungkin hanya muka mirip atau anak tadi di cuci otak oleh penjahat?" Timeline pertama yang ku lihat

Ku klik judulnya lalu ku scroll ke bawah hingga ku temukan foto anak 10 tahun lalu dengan foto yang di ambil oleh cctv, serta cp keluarganya jika ada orang yang mengetahui keberadaan orang hilang itu.

Author menyarankan untuk nonton anime : gokukoku no brynhildr.

Misi : selamatkan seluruh anak yang jadi bahan percobaan maut. (Kata peri jahat lalu menghilang)

Hukuman jika gagal : Semua yang telah kamu pegang dan yang kamu bangun akan di ambil langsung oleh Tuhan. (Kata peri baik lalu pergi)

Hadiah : 10 ribu pil penyembuh

Target misi : 12 ribu anak

(Kata peri jahat yang tiba tiba muncul lagi)

"Wow 12 ribu pil bre, tapi tunggu sebentar, 12 ribu anak? Jadi selama 10 tahun sudah sebanyak 12 ribu anak yang di jadikan bahan uji coba?" Pikir ku dengan syok

Lihat nama anak yang hilang itu.

"Kuroha"

"Tidak kenal siapa itu njir, waktu misi juga sampai kapan oi"

Waktu misi : 10 rb jam.

"1 tahun lebih 51 hari ya" Ucap ku

.

Karena jiwa pahlawan ku bangkit aku langsung bergerak.

"Ibu aku akan naik angkot saja, ada urusan mendadak ini" Ucap ku

"Eh tidak menunggu dulu, paling 10 menit selesai"

"Tidak perlu"

"Bagaimana jika ibu suruh salah satu pegawai mengantar mu?"

"Tidak usah, bye aku pergi dulu"

Keluar dari ruangannya lalu keluar dari perusahaannya.

.

Pergi ke restoran, lalu mencari Yuuta.

"Yuuta san pinjam motor mu" Ucap ku

Ia mengambilkan kunci dari sakunya.

"Mau kemana?" Tanyanya

"Mau ke toko furnitur"

"Ohh, cepat ya tapi, jam 6 soalnya shifku telah usai"

"Iya"

.

Di garasi.

Pakai helm, pakai sarung tangan, cek spion lalu genjot.

Trok trok tokk.

Langsung pergi menuju tempat terakhir orang yang hilang itu muncul, yaitu di Wakohama, Ishinomaki dimana perjalannya kira kira 4-5 jam dari daerah ku sekarang, tentunya aku tak bodoh dengan ke sana naik motor, tapi aku akan ke stasiun terdekat untuk naik kereta Shinkansen ke sana.

Jam 4.30 sampai di stasiun.

Crak!

Ponsel ku jatuh karena di tabrak seseorang saat berjalan.

"Oi, jalan pakai kaki dan mata mengarah ke depan jangan mata mengarah ke ponsel!" Teriak ku

Dia menoleh padaku.

"Jika kamu tidak menggantinya akan ku laporkan ke polisi" Ucap ku dengan lantang

Dia mengambil ponsel ku yang jatuh.

"Ini baik tidak rusak, maaf telah Menyenggol kamu tadi" Ucapnya sambil menyerahkan ponsel ku

Ku ambil ponselnya.

"Lain kali jika jalan lihat depan mu" Ucap ku lalu pergi

.

Ke peron untuk lihat jadwal keberangkatan.

Jam 4.35 (Oosaki - Ishinomaki)

Langsung lari ke loket otomatis untuk masuk ke ruang tunggu kereta.

.

"Untunglah keretanya belum datang" Ucap ku

1 menit berlalu, kereta datang dan aku langsung masuk ke dalam.

.

.

Di kereta jam 5 sore.

Ringg!!

Ku angkat telepon dari istriku ini.

"Oi kamu di mana, ibu sudah kembali tapi kamu masih ngelayap"

"Aku sedang di kereta" Balas ku

"Heh, tidak ada jalur kereta di dekat rumah kita loh, kamu mau kemana By"

"Ishinomaki, aku ada keperluan mendesak di sana"

"Huh, ini hari selasa, besok masih sekolah, ishinomaki itu jauh, kamu mau pulang jam berapa?"

"Mungkin aku akan menginap, sekolah aku izin dulu" Balas ku

"Menginap? Dengan siapa? Di mana? Kamu tidak sedang bepergian dengan seorang wanita bukan?"

"Aku sendirian ini, pokoknya ini super duper penting, kamu buatkan izin untuk ku ya besok, kemungkinan aku akan kembali dua hari lagi"

"Hei!! Aku belum mengatakan aku mengizinkanmu!"

"Tolong izinkan untuk saat ini Saki chan, ini beneran genting"

"Gak, pokoknya pulang sekarang, kamu urusan perusahaan sekelas masalah utama saja kamu serahkan ke Ardian san, sementara kamu di rumah tidur tiduran, jadi mana mungkin kamu ada masalah genting, pulang sekarang!"

"Itu beda cerita, ini beneran genting, izinkan 2 hari saja"

"Tidak ada pokoknya saat ada pemberhentian stasiun terdekat kamu harus turun! Aku akan menjemput mu"

"Saki chan.. "

"Aku tidak mengizinkan mu untuk berbuat hal yang sembrono lagi ya Haruka, kamu pun sudah berjanji tidak akan melakukannya lagi, entah apapun alasan mu aku tidak menerimanya, kamu tidak pahlawan yang bisa membasmi monster dengan sinar laser atau sihir api, kamu manusia biasa yang bisa mati kapan saja karena kesembronoan mu!" Saki jadi marah

Telepon ku matikan langsung, mode pesawat lalu matikan ponsel, taruh dalam saku celana 🐦.

"Bodo amat, daripada kehilangan kamu, lebih baik aku sembrono dulu" (Haruka paham betul hukuman yang di berikan jika misi gagal)

.

Di rumah.

"Haruka!!!" Teriak Saki pada ponselnya

"Saki chan ada apa?" Ibu bertanya karena mendengar anaknya teriak teriak

"Suami ku pergi ke Ishinomaki sekarang"

"Heh, untuk apa Haruka pergi kesana?"

"Entahlah, tapi aku bepikir bahwa Haruka bakal melakukan hal sembrono lagi bu, aku akan lapor polisi dengan laporan orang hilang dulu bu"

"Eh eh eh, tunggu sebentar, Haruka pergi memangnya ada urusan apa, ia tak bilang?" Ibu bertanya lagi

"Katanya urusan genting"

.

Kembali ke Haruka.

Jam 7.45 malam sampai di Ishinomaki.

Langsung pergi ke penginapan, namun sebelumnya ke konter hp dulu untuk beli chasan.

.

Jam 8.00 mandi, jam 8.20 cari makan.

Buka ponsel dan matikan mode pesawat.

Notifikasi pesan dan telepon tak terjawab sangat banyak.

"Kamu di mana sekarang!" Pesan dari Saki baru masuk sekarang

Ku balas di Ishinomaki.

Saki langsung mem vc diriku.

"Kamu di mana Haruka!"

"Di penginapan, kan sudah ku bilang aku ke Ishinomaki"

"Kamu kenapa pergi jauh jauh sampai sana, tidak mungkin kan alasannya karena kamu ku tinggalkan tadi"

"Itu salah satu alasannya, pokoknya jangan khawatir, aku tidak sembrono kok, ini hanya sedikit urusan saja"

"Bagaimana aku tidak khawatir, bulan Agustus kamu hilang loh, sebelumnya kamu hampir mati karena kaca yang menancap di Kepala mu, sekarang mau apa lagi, pokoknya pulang!!"

"Dasar istri bawal, aku pergi cuma 2 hari, kamu jangan parnoan aku akan bunuh diri, aku ini cuma ke sini untuk urusan bisnis"

"Urusan bisnis? Aku tau kamu berbohong, katakan yang sejujurnya jika mau ku izinkan"

"Hantu" Balas ku ngawur

Saki bingung dengan apa maksudku.

Next!!

Bab berikutnya