webnovel

62.) Aktif

"Apa ibu mau mampir ke suatu tempat dulu tidak?" Tanya ku

"Tidak usah Haruka kun, langsung ke rumah saja, barang barang untuk keluarga mu sudah ada jadi tidak usah mampir"

"Baik maka kita akan langsung ke rumah"

"Iya"

Perjalanan hanya 5 menit.

Ibu hendak turun.

"Tidak usah turun ibu, gerbang rumah ku dibuka lewat remot kok"

"Eh"

Gerbang sudah terbuka menyamping.

"Lihat terbuka kan" kata ku

Mobil ku masukan ke halaman rumah.

"Turun dulu ibu, mereka sudah berkumpul di taman samping, ibu taruh saja barang ibu di dalam"

"Oke"

Ibu menaruh barangnya lalu pergi ke taman samping rumah, sementara diriku memarkirkan mobil NSX ku di belakang.

.

"Haruka kun" teriak Saki lalu mendatangi mobil

"Apa sayang?"

"Ibu sudah datang?"

"Sudah, tadi baru ku suruh menaruh barang bawaan di dalam rumah dulu saja"

"Ibu menginap?" Tanya Saki

"Entahlah, kamu tanya saja san sendiri"

"Ok aku nanti akan tanya"

Setelah mobil ku parkir aku ikut gabung di pesta bbq, ibu Saki pun sudah ada di sana.

"Haruka kun bantu ayah menyiapkan meja untuk makan ini"

"Baiklah, tapi bentar biar ku hidupkan lampu tembaknya biar lebih terang"

Aku masuk ke dalam untuk menyalakan lampu tembak yang sinarnya mengarah ke taman.

Saat keluar aku juga membawa alat musik sederhana ku yaitu kajon dan gitar.

"Eh eh BBQ belum mulai ini sudah mau musik musikan" kata Nenek

"Ya tidak begitu nek, dari pada nanti masuk lagi mending sekalian ku bawa keluar"

"Mainkan langsung pun tidak apa Haruka kun biar suasananya tidak jadi sepi" kata Kakek

"Oke, ayah pakai kajon nya" ucap ku

"Ayah bisa gitar loh"

"Aku gitar ayah kajon"

"Hmmm dasar bilang saja kamu menarik perhatian Istrimu kan!"

"Ayah tau saja"

Aku mulai memainkan gitar.

"Heh bilang dulu mau nyanyi lagu apa" sela Ayah

"Eh belum ku beritahu?"

"Belum!"

"Lagu yang ayah bisa apa?"

"Stay with me bisa" jawab ayah

"Ok lagi itu, aku yang nyanyi duluan ya"

"Siap"

Ku mainkan gitarnya dan ku petik biasa karena lagunya ya menggunakan petikan biasa.

Setelah lagu selesai satu piring sate tusuk sudah siap.

"Makan dulu yah" kata Hiyori

"Oke" kata ayah

"Lha buat ku?" Tanya ku

"Sedang di buatkan Kak Saki" Jawab Hiyori

Ya karena punya ku belum makan aku pun menyanyi lagi saja.

"Westlife - I wanna Grow Old With you"

Another day without your smile

Another day just passes by

But now i know how much it means

For you to stay right here with me

The time we spent apart will make our love grow stronger

But it hurts so bad i can't take it any longer

I want to grow old with you

I want to die lying in your arms

I want to grow old with you

I want to be looking in your eyes

I want to be there for you, sharing everything you do

I want to grow old with you

A thousand miles between us now

It causes me to wonder how

Our love tonight remains so strong

It makes our risk right all along

The time we spent apart will make our love grow stronger

But it hurt so bad i can't take it any longer

I want to grow old with you

I want to die lying in your arms

I want to grow old with you

I want to be …

I want to grow old with you

I want to die lying in your arms

I want to grow old with you

I want to be looking in your eyes

I want to be there for you, sharing everything you do

I want to grow old with you

Things can come and go

I know but

Baby I believe

Something's burning strong between us

Makes it clear to me

I want to grow old with you

I want to die lying in your arms

I want to grow old with you

I want to be looking in your eyes

I want to be there for you, sharing everything you do

I want to grow old with you

Saat sebelum mulai Saki dengan cepat membuka live streaming yt.

Setelah lagu selesai.

"Wahhh kakak hebat" komen akunnya Takagi

"Itu indah bro"

"Aku ingin tua bersama mu Kak Haruka!!"

"Rahim ku anget mas"

Kembali ke realita

"Saki chan matikan saja livenya, kita makan dulu" ucap ku

"Umm"

Live streaming pun di matikan tapi video yang lalu tetap di upload.

Aku duduk berdua sambil menikmati potongan bbq yang sudah di lepas dari tusuknya.

"Mmm, ini sangat enak" ucap ku

"Daging sapi A5 sayang" kata Saki

"Eh, ini semua A5?" Tanya ku

"Umm, uang banyak kalau tidak di belanjakan sayang jadinya aku beli 10 bungkus potongan daging sapi A5 seharga 100rb yen" balas Saki

"Untung saja aku kaya Saki chan" ucap ku

"Dan sayang istri" sambung Saki lalu bersandar pada bahu ku

"Cie cie yang berduaan apa sudah lupa dunia?" Sorak Hiyori

"Fu fu apa yang jomblo iri?" Balas teriak ku

Hiyori melihat sekitar untuk mencari bantuan, Ayah sedang membakar daging bersama ibu, kakek dan nenek sedang menikmati langit malam.

"Masih ada bibi Hiyori chan, sini kita makan bersama bibi saja" ucap ibu Saki

"Umm" Hiyori datang menghampiri ibu Saki

Pesta kami berlangsung hingga jam 8 malam. Kami duduk duduk bersama dengan alas tikar dibawah langit malam.

"Saki chan bisa katakan pada suami mu untuk mengantar ibu kembali ke apartemen?" Tanya ibu ke Saki pelan

"Eh ibu tidak menginap di sini?"

"Besok ibu masih harus kerja dan kerjanya jam 7 ibu tidak mau mengganggu suami mu di oagi hari hanya untuk mengantar ibu"

"Tidak apa ibu Haruka Kun orangnya mudah bangun pagi kok jadi aman aman saja, jika Haruka tidak bisa kan ada aku"

"Kamu bisa naik mobil?"

"Bisa kemarin baru ajar"

"Ya jangan kalau baru ajaran sayang"

"Hehe pokoknya ibu menginap saja di sini nanti tidur di kamar yang akan aku tunjukkan"

"Baiklah ibu akan ikut saja maumu tapi ibu harus kembali sebelum jam 7 loh ya"

"Iya ibu"

Jam 9 malam kami masuk ke dalam rumah.

"Hey hey ya beresi dulu peralatannya" teriak ku pada mereka

"Besok saja" kata ibu

"Ini listrik jika hujan gimana"

"Ya kalau begiti kamu yang masukan sendiri" kata ayah

"Hiyori bantu aku"

"Maaf kak aku ngantuk"

"Saki!"

"Aku akan mengantar ibu dulu ke kamar mu"

Aku pun berakhir dengan beres beres peralatan BBQ sendiri.

Aku masukan tempat bakaran ke garasi, meja taman aku benarkan lagi, ku gulung tikar dan ku buang sisa sisa makanan dan piring sekali pakainya.

Tikar ku taruh di garasi juga, lalu yang terakhir gitar dan kajon yang ku bawa masuk ke rumah.

Di dalam sudah sepi yang artinya mereka sudah ada di kamar masing masing dan bersiap tidur.

Aku mengecek ponsel dulu, saldo terkahir masuk adalah jam 2 siang berarti hanya sebesar 3,2 triliun yang masuk sementara 2 miliar lagi tidak bisa masuk.(di banned)

"Untung saja pihak broker tidak punya wewenang memblokir nomor rekening" pikir ku

Aku taruh Gitar dan Kajon di ruang tamu, ku kancing pintu rumah lalu masuk ke dalam kamar.

"Sudah selesai sayang?" Tanya Saki

"Sudah baru saja, kamu kenapa belum tidur?" Tanya ku

"Ya menunggu kamu"

"Ohh" balas ku

"Cepat sini naik ke kasur"

"Bentar aku cuci kaki dan gosok gigi dulu"

"Baiklah cepat sana"

Setelahnya aku langsung naik ke ranjang ku.

"Sayang besok ibu disuruh mengantarkan kurang dari jam 7" kata Saki

"Eh ibu juga bilang besok mau kembali jam 7"

"Ku bilang kurang dari jam 7"

"Ya maksudnya kan jika ibu bilang akan balik jam 7 pastinya jam 7 sudah sampai rumahnya"

"Oh berarti dia akan balik kira kira jam 6.30?"

"Tepat sekali" balas ku

"Kenapa mau balik cepat?" Tanya Saki

"Katanya sih bukan ibu yang ada urusan tapi ayah yang ada urusan ke Tokyo dan ibu tidak ingin menyetir mobil sendiri jadinya dia harus ikut ayah pulang"

"Kenapa kamu tidak mengantarkan saja ?" Tanya Saki

"Nenek melarang ku, alasannya terlalu jauh untuk bolak balik"

"Oh begitu, ayo tidur saja sekarang"

"Kamu duluan, saja aku mau main ponsel dulu"

"Tidak ada ponsel di malam hari!"

"Bentar saja mau ngurus perizinan toko baju, cuma ngisi formulir lalu kirim ke dinas terkait"

"Besok saja"

"Nanti lupa lagi" balas ku

"Kuberi waktu 5 menit"

"Ya mana cukup, kamu tidur saja dulu atau ikut lihat saja sini" ucap ku

"Tidak mau pokoknya tidur"

"Hmm" aku mengalah dan manaruh ponsel ku di meja samping ranjang

"Nah begitu dong" kata Saki

"Iya iya Istriku yang keras kepala"

"Peluk diriku"

"Jangan"

"Kenapa?" Tanya Saki

"Kamu sekarang yang peluk aku" jawab ku

"Tangan ku tidak sampai"

"Ya peluk saja kepala ku"

"Tidak mau, maunya aku yang di peluk" ucap Saki

"Ish"

Kami pun tidur dengan posisi aku yang memeluknya.

Minggu 14 juni, jam 5 pagi

Saki menusuk nusukkan jarinya ke pipiku agar aku bangun.

"Ughh biarkan aku tidur Saki"

"Bangun atau aku gigit nih" kata Saki yang samar ku dengar

"Kamu bukan macan Saki"

"Aku sekuat macan tapi" balas Saki

"Huhhhh" aku pun bangun

"Sekarang mau apa membangunkan ku?" Tanya ku padanya

"Ayo kita jalan jalan berkeliling di sekitar sini"

Aku jam di meja.

"Ini masih jam 5 loh"

"Lalu maunya jam berapa?"

"Biarkan jam 6 dulu, atau paling tidak kamu masak saja sana dulu" balas ku

"Umm baiklah aku akan masak saja dulu, kamu jangan tidur lagi loh ya"

"Iya aku bangun nih bangun" ucap ku sambil membuka mata dengan jari ku

"Baguslah aku akan ke dapur sekarang"

"Sana sana hus hus" usir ku

Saki keluar kamar dan aku tetap di kamar.

"Kyouko san menu spesial minggu depan apa?" Tanya ku lewat pesan padanya

Butuh 5 menit hingga di jawab.

"Ada dua bos, satu hanya ada jam 9-12 adalah soto, lalu yang ada dari jam 9-9 malam ada bakso"

"Atas usul siapa itu?" Tanya ku

"Siapa lagi kalau bukan istrimu"

"Yakin bisa laku?" Tanya ku

"Aku yakin laku sih karena makanannya enak"

"Kamu selalu berkata makannan buatan istri ku enak terus kayaknya"

"Lha memang makanan istrimu itu enek"

"Temanya apa kali ini?" Tanya ku

"Kuah ringan rasa dalam"

"Sudah uji coba?"

"Sudah kemarin, hari ini testi dari pelanggan, jika cocok selasa akan masuk ke menu menggantikan Surabi"

"Surabi masih laku keras?"

"Sudah menurun grafik peminatnya, mungkin sudah bosan kali"

"Baiklah berarti menu surabi tidak usah di pertahankan untuk sekarang"

"Iya, lalu mau tanya apa lagi?"

"Saldo di resto tinggal berapa?"

"Saldo terakhir ada 50 juta Yen, dengan tambahan biaya lembur totalnya ada 160 jam"

"Masuk lebih pagi atau pulang lebih malam?" Tanya ku

"Ya ada yang lebih pagi ada juga yang lebih malam"

"Malam ada pesanan juga?"

"Bukan, tapi hanya aku yang lembur dan kamu wajib membayar ku"

"Mengurus apa?"

"Ya mengurus jadwal giliran lembur di pagi hari, tidak mungkin kan aku minta orang yang sama harus masuk terus jam 6.30 sepanjang minggu"

"Tapi tidak ada yang lembur sehari penuh kan?" Tanya ku

"Ada, yaitu aku dan Takanshi kun saat hari sabtu sementara aku yang minggu"

"Oh hanya manager ya, ku perbolehkan kalau begitu, tapi jika memang resto butuh pegawai jangan sungkan memberikan lembur sehari penuh"

"Boleh ya, jika begitu maka hari ini aku kan tambahkan Sayu dan Adachi karena pesanan sangat banyak"

"Kamu tidak ngawur kan?"

"Ngawur gimana?"

"Tidak semua pesanan kamu ambil kan?"

"Ya ku ambil semua lah, orang itu bisa jadi uang, tinggal tugas ku saja yang ku kerasakan untuk mengatur jadwal"

"Baik terima kasih"

"Tch hanya terima kasih tanpa ada bonus!"

"Aku sudah tau akal bulus mu Kyouko san jadi tidak ada bonus lagi, gajimu sudah terlalu tinggi loh untuk setingkat manager, bahkan lebih tinggi dari manager hrd di perusahaan" balas ku (gaji Kyouko yang akan di terima akhir bulan sekitar 350rb yen)

"Baik baik aku mengakuinya, sudah ya aku mau tidur saja lagi"

"Hari ini tidak ada pesanan?"

"Kuserahkan pada Takanashi mulai dari jam 7 sampai jam 9 nanti"

"Oh ok ok"

Jam 5.20

Saki masuk ke kamar lagi dan mengajakku jalan jalan.

"Kenapa belum ganti!"

"Iya ini mau ganti" ucap ku

Jam 5.30

Kami segenap keluarga Yoshida dan Shinomiya jalan jalan menuju ke dalam kompleks perumahan untuk tau tetangga.

Saat kami berjalan kami bertemu beberapa tetangga, kami memperkenalkan diri karena kami adalah warga barunya.

"Eh Haruka San" Yui Tachibana Kaget

"Yui san tinggal di sini rupanya" ucap ku

"Iya"

"Siapa dia Haruka kun?" Tanya Ayah

"Dia Yui Tachibana, karyawan di restoran ku"

"Oh"

"Kamu juga mau jalan jalan Yui?" Tanya Saki

"Tidak Saki san, aku hanya mau pergi ke pasar, saya duluan ya keburu tidak dapat ikan nanti"

"Baik hati hati di jalan" ucap ku

Kami jalan jalan lagi.

Jam 5.45 kami kembali lagi ke rumah untuk sarapan.

Menu Pagi ini hanya Sandwich, tapi dengan pilihan isian bisa di custom sendiri, ada daging panggang, daging suwir, telur, sayur, keju, mayoo, burger, dan lain lain.

"Pilih mana Haruka kun?"

"Yang burger, keju, dan selada saja, jangan masukan tomat"

"Oke"

"Ha ha ha kamu dari dulu sampai sekarang tidak suka yang masam seperti ayah mu ya" tawa ibu

"Salahkan ayah karena memberikan gen itu padaku"

"Hey itu juga bukan salah ku, aku juga mendapatkannya dari ayah ku" kata Ayah

"Sudah sudah jangan menyalahkan generasi di atasnya" ucap Kakek

Oh iya Khusus Kakek dan Nenek, Saki memberikan menu berbeda yaitu roti tawar yang lembut dengan isian yang lembut juga, bentuknya seperti burger namun katanya Saki bukan daging sepenuhnya, masaknya pun bukan di goreng melainkan hanya di kukus.

"Mmm ini enak dan lembut Saki chan"

"Itu menu dari Ibuku nek katanya mudah di cerna oleh orang tua, jadi aku buat itu saja, nenek pun boleh makan yang ayam ini"

"Tidak usah ini sudah cukup untuk kami berdua kan kakek" ucap nenek

"Betul sekali" balas kakek

Jam 6.20 kami selesai makan dan keluarga ku dan ibunya Saki bersiap pulang ke rumah.

Jam 6.30 mereka berangkat dan ku ucapkan selamat tinggal, jangan bosan bosan main ke rumah.

"Jangan membuat muka seperti menyesal telah menerima mereka Haruka kun" kata Saki

"Terlihat ya?" Tanya ku

"Terlihat sekali, ayo kita nikmati saja suasana pagi ini, duduk saja dulu di teras akan ju buatkan teh hangat" Kata Saki

"Jangan teh, tapi Coklat panas"

"Dengan jahe?"

"Jangan Hanya coklat saja"

"Baiklah"

Aku duduk sendiri di teras.

Bel rumah berbunyi.

Aku membuka pintu samping untuk mencari tau siapa yang datang.

"Siapa ya" ucap ku

"Oh Chinatsu chan dan Gotou san" ucap ku

"Benar Haruka san, yups Kakak Haruka" ucap Gotou

"Mau masuk dulu?" Tanya ku

"Tidak usah Haruka san, aku dan putri ku hanya ingin pamit, persidangan kami sudah selesai dan terima kasih atas bantuan mu karena membuat ku menang dalam perebutan hak asuh" ucap Goto sambil membungkukkan badanya, Chinatsu juga mengikuti gerakan ayahnya

"Kalian mau langsung ke Sendai?" Tanya ku

"Benar, disana masih ada pekerjaan ku"

"Oh jika begitu maka aku tidak bisa menghentikan mu, kuharap kamu selalu menyayangi putrimu dan jangan pernah mengungkit masa lalunya" bisik ku padanya

"Baik Haruka san jika begitu kami izin pamit ya, Chinatsu chan berikan hadiah pada Kakak Haruka" suruh Gotou

Chinatsu dengan malu malu memberikan aku gantungan kunci dan sebuah buku yang berisi gambaran aku dan Saki dengan penggayaan manga.

"Ini indah, terima kasih Chinatsu chan, jika kamu memberiku ini maka aku akan bersalah jika tidak membalasnya, tunggu sebentar ya"

"Eh tidak usah Haruka san tidak perlu repot-repot" sela Gotou san

"Tidak repot tunggu saja sebentar akan ku ambilkan"

"Ummm" ucap Chinatsu

Aku masuk dan bertemu Saki.

"Kenapa lagi lari?"

"Mau ngambil disk cd, di depan ada Chinatsu dan Gotou san yang ingin pamit"

"Eh mereka sudah selesai dengan pengadilannya?"

"Sudah"

"Tolong ambilkan sarung tangan baru juga ukuran terkecil di kamar Haruka kun"

"Baiklah"

Kami berdua datang lagi ke gerbang dan memberikan hadiah untuk Chinatsu chan agar selalu ingat dengan kami.

"Walaupun tidak seberapa, tapi semoga kamu selalu ingat dengan kami ya Chinatsu chan" kata Saki sambil menepuk pelan kepala Chinatsu

Chinatsu malah menangis.

"Eh apa tepukan kakak terlalu keras?" Tanya Saki

"Tidak kak, aku menangis karena senang dan sedih, senang karena ini lah hadiah yang pertama kali ku terima setelah sekian lama, dan aku juga sedih karena tidak bisa melihat kalian lagi"

"Jangan sedih, kita kan masih bisa bertemu di lain waktu, jika bukan di sini maka bisa juga di tempat lain" ucap ku

"Iya Chinatsu chan jangan sedih kapan kapan kita juga bisa mengunjungi Kakak Haruka" kata ayahnya

"Umm Chinatsu tidak akan sedih lagi" ucap Chinatsu

Mereka pun berpamitan untuk yang terakhir kali dan meninggalkan rumah dan masuk ke dalam mobil mereka.

"Bye kakak" teriak Chinatsu

"Bye Chinatsu chan" ucap ku dan Saki

Mobil sudah mejauh dan tidak terlihat lagi setelah belokan, aku dan Saki masuk ke rumah.

"Huh berat juga ya Haruka kun satu hari sudah ada 3 perpisahan"

"Iya, ayo masuk dulu saja aku sudah haus"

"Baik sayang ku"

Kami duduk sambil menikmati coklat panas.

"Ayah dan Kakak tiri Chinatsu mendapatkan berapa tahun masa hukuman Haruka kun?"

"Mmm kata Suki san sih mereka mendapatkan masa hukuman berlapis pertama pemerkosaan kedua kekerasan dengan total hukuman selama 12 tahun penjara"

"Lalu ibunya?"

"Ibunya hanya mendapatkan pembinaan, dia tidak salah karena dia tidak bersindikat dengan pelaku, cuma ya hukuman terbesar baginya adalah ia harus melepaskan hak asuh Chinatsu"

"Kok ada ya orang tua seperti itu" kata Saki

"Ya aku juga tidak tau, pikiran mereka kotor, apalahi ayah dan kakaknya"

"Betul sekali, bisa bisanya loh memperkosa anak di bawah umur, dasar lolicon tanpa otak!"

"Jangan marah marah sendiri sayang"

"Ya aku kesal sendiri bagaimana bisa seperti itu dan tetangga di sini sampai tidak tau menahu tentang kejadian ini selama 6 bulan lebih"

"Ya berarti Ayah dan Kakaknya yang hebat bisa menutupi kejadian itu"

"Kamu membela mereka?"

"Ya tidak, tapi kan memang kenyataannya begitu"

"Hmmmm"

"Sudah sudah mending ayo kita liburan saja" ucapku

"Mau kemana, kamu sudah mengisi formulir perizinan?"

"Astaga aku hampir lupa"

"Isi dulu sana, setelah itu baru kita liburan"

"Oke"

Setelah 30 menit aku selesai menyelesaikan formulir perizinan.

"Sudah?" Tanya Saki

"Yups sudah selesai" jawab ku

"Mau kemana jadinya?" Tanya Saki lagi

"Ke zoo"

"Lupakan saja Haruka kun"

"Lah kenapa?"

"Aku tidak suka ke kebun binatang"

"Zoo kan bagus bisa lihat hewan"

"Bisa lihat lewat yt" kata Saki

"Hmmm lalu jalan jalan saja pakai mobil yuk, kita wisata kuliner"

"Nah itu baru ok, ayo kita ganti pakaian langsung" ucap Saki

"Oke"

Bab berikutnya