Yelin masih saja terdiam dan menunduk. Sementara mama Yura yang sudah semakin murka dan melihat putranya datang, beliau langsung berhamburan ke arahnya dan memegang bahu Raj, setelah itu menunjuk ke arah suaminya itu dengan tangisan yang semakin pecah.
"Lihat, Raj! Lihat! Papa, papamu! Dia—dia sekarat Raj! Sekarat! Dan kamu tau? Semua itu adalah ulah tunanganmu itu yang membunuhnya!" ucap mama Yura dengan lantang dan jelas, tidak ada yang ingin beliau tutupi lagi dari Raj. Mata dan batinnya sudah tertutup karena kesedihan. Bahkan terus memandang Yelin dengan tatapan kebencian yang ingin melahap Yelin rasanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com