Bagi Yelin mengendarai dengan cara seperti itu, dengan ia yang di depan Raj, rasanya bagaikan naik kuda saja. Memang bagi Yelin, Raj adalah seseorang yang unik dan penuh dengan ide. Ada saja idenya yang bermunculan, tapi kalau tidak disetujui nanti takutnya merajuk, jadi Yelin turuti saja apa kemauannya. Dan sewaktu motor sudah dikendarai perlahan Yelin pun bertanya kepada Raj untuk meyakinkan Raj dengan dibumbui sedikit keluhannya.
"Beneran akan mengendarai terus seperti ini? Aku kan sudah besar, Cintaaaa. Nanti kamu gak kelihatan jalanan kalau aku berada di depanmu seperti ini, terus kesempatan kamu juga kan biar memelukku? Cihhh benar-benar pintar kamu!"
Raj hanya bisa terkikik geli. Tetap dengan pendiriannya, walaupun begitu dia mengendarai motornya dengan pelan-pelan saja. Agar bisa menikmatinya, bisa dibayangkan ucapan Yelin benar juga tentang naik kuda itu, jadi seperti inilah rasanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com