webnovel

Sandal Swallow

Yelin terus berlari dengan sangat kencang, sampai-sampai dia terengah-engah dan sesekali berhenti dengan membungkukkan badannya karena rasanya dia sungguh teramat capek, tapi kini terukir senyuman di bibirnya ketika matanya menatap ke arah depan dan terlihatlah cafe tujuan dia. Cafe di mana dirinya akan bertemu dengan pangeran tampannya. Meskipun Yelin masih merasakan capek yang sungguh luar biasa karena berlarian. Namun, tak membuat dia putus asa. Hingga dia berjalan kembali dan kini sudah sampai di cafe itu.

Yelin lalu masuk ke dalam cafe itu dengan langkah kaki pelan, sembari mencari keberadaan Raj yang tidak terlihat di pelupuk matanya. Dia hampir frustasi karena masih tak menemukan Raj. Akhirnya Yelin yang mencari cara tercepat saja, meraih ponsel yang ada di dalam tas kecilnya yang menyelempang di bahunya itu, setelah itu menelepon Raj saja.

Namun, ketika Yelin akan menelepon, seluruh mata menatap ke arahnya dengan senyuman kecut seperti sedang mengejek, membuat Yelin hanya mengernyit dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia pun cuek dan langsung menekan tombol hijaunya saja atas nama Raj.

"Halo, Raj, kamu di mana? Susah sekali aku mencarimu, aku sedari tadi sudah di cafe, tidak menemukanmu juga," ucap Yelin ketika mendengar nada bip tanda telepon telah tersambung dan diangkat oleh Raj.

"Yakin kamu sudah lama? Bukannya baru datang? Menoleh saja ke arah jarum jam dinding berada, pastinya kamu melihatku," balas Raj dengan sangat datar. Yelin hanya bergumam dengan mengucap jarum dinding dan menoleh beneran, setelah itu dia tersenyum ketika melihat Raj duduk di atas kursi dengan para pelayan yang mengerumuninya, mereka semua sedang tertarik memandanginya. Namun, Raj membiarkannya saja karena malas untuk berbicara atau bahkan mengusir mereka.

"Apa! Jadi sedari tadi ramai dan dikerumuni orang-orang adalah kamu? Kenapa tidak kamu usir semua orang itu, dasar lelaki—" Belum sempat Yelin meneruskannya, tapi Raj sudah memutuskan teleponnya. Dia memang tidak suka mendengar ocehan siapapun, apalagi ocehan di telepon, mana mau Raj. Dari pada mendengar ocehan mending main game, begitu prinsip Raj.

Yelin yang merasa kesal karena Raj mematikan teleponnya saja, dia langsung memasukkan ponselnya lagi ke dalam tas dengan sangat kasar, lalu berjalan ke arah Raj dengan langkah dihentakkan keras, dia seperti itu supaya para wanita tau kalau dirinya alias cewek Raj datang dengan kecemburuannya yang luar biasa, jadi terlihat garang dan semua orang takut hingga kabur dan tak mau mendekat ke Raj lagi, begitu niat Yelin.

Tangan Yelin pun mengulur ke pundak Raj dan menepuknya, ketika sudah sampai didekatnya. "Hai, Sayangku, sudah lama kamu menungguku?" sapa Yelin yang membuat Raj dan semua pelayan yang mengerumuni Raj menoleh. Menatapi Yelin dari puncak kepala hingga ujung kaki.

Seketika semuanya tertawa melihat penampilan Yelin, yang ternyata salah memakai sandal, yaitu memakai sandal swallow, bagaimana tidak salah, karena dia sungguh tergesa-gesa, lalu secara langsung semua hujatan bertubi-tubi datang dengan tawa masing-masing semuanya.

"Apa! Haha gembel ngaku pacaran sama pria tampan ini? Astagaaa, apa benar? Dan siapa namanya tadi? Raj? Keren deh, uhhh, tampan, keren dan energik, bagaimana bisa sama kamu haha, ngaca dong."

"Iya nih, mimpi di siang bolong kayaknya. Dasar gadis gila!" Masih banyak hujatan lainnya lagi dan tatapan membunuh ke arah Yelin.

Yelin yang baru tersadar oleh sandal yang dipakainya, dia melirik ke arah kakinya itu dengan menepuk jidatnya, dia sungguh malu, apalagi Raj menatapinya dengan dahi yang berkerut saja, tapi dia tidak menampakkan kalau sedang tertawa atau bagaimana, kenapa susah sekali membuat dia tertawa, wajahnya itu selalu datar dan dingin bagaikan kulkas 3 pintu saja. Selalu begitu, bahkan Yelin sungguh ingin melihatnya tertawa sekali saja. Pastinya suatu saat nanti Yelin akan mencoba membuat Raj tertawa, pasti itu.

Kini Yelin yang mendapatkan ide untuk menyangkal, kedua matanya dikedipkan dan kakinya disilangkan tanda sangat narsis dengan percaya dirinya. "Kenapa kalian tertawa? Apa yang salah dengan sandal ini? Ini sandal warisan tau? Kalian tau tidak? Kalau artis juga suka sandal seperti ini ketika sedang bersantai, bahkan ini sandal artis yang sedang booming itu, artis China, coba cek mbah google, jadi ini harganya jutaan."

Semua orang yang tak percaya dengan ucapan Yelin hanya menatap sinis dan bibirnya dicengirkan. Membuat Yelin ikut-ikutan memainkan bibirnya dengan memonyongkannya, setelah itu dia melihat mbah google dan dengan cepat membrowsingnya. Mencari nama sandal itu dan ternyata memang benar pernah dipakai artis dramanya yaitu drama China dipakai salah satu artisnya. Yelin membatin dengan tawanya di dalam hatinya.

'Haha Yelin gitu lho dilawan, untung aku pernah melihat drama komedi dan artis yang aku sukai memakai sandal yang sama persis, hingga kini mereka terbungkam dan diam, tidak mampu mengolokku lagi haha. Rasakan kalian huh! Tapi lucu juga haha, sandal jutaan? Jutaan apa! Padahal harganya hanya 10 ribu haha, dasar aku.'

Raj yang mendengar itu hanya menahan tawanya, dia tidak bisa ditipu seperti halnya orang-orang, makanya hanya menggeleng saja. Lalu ia juga ikut membatin. 'Astaaagaaaa cewek ini benar-benar unik juga dan agak gila dengan drama, bahkan aku juga dibilang mirip di drama yang ditontonnya, apa-apaan dia ini, bahkan tidak akan ada yang mampu mengoloknya, lagian dia salah makan obat atau gimana, membawa sandal begituan tapi dari atas terlihat lumayan, benar-benar, tapi dia cukup menghiburku juga sih, aku juga ikut tersenyum dikit, hmmmm.'

Yelin dengan bangganya mengusir semua pelayan itu dengan tangan yang dikibaskan, mereka semua hanya pergi dengan kesal dan menyorakinya pelan, tapi ketika semuanya sudah pergi satu persatu, dia pun mencekal bahu salah satu dari pelayanan yang masih bisa diraihnya. "Eits mau ke mana? Layani aku dulu!"

"Iya, kamu mau pesan apa? Cepetan!" balas pelayan di sampingnya ini dengan sewotnya dan tak terlihat ramah, tapi ketika Raj tak sengaja menatapnya ia tersenyum ke arahnya.

"Ambilkan pesanan yang sama persis dengan pacarku itu! Cepat sana! Nanti kalau lemot dan mengganggu pacarku lagi akan aku laporkan ke manager dan biar kamu dipecat, mau?" ancam Yelin yang membuat pelayan itu mengangguk pelan dan pergi begitu saja. Dia sangat dongkol dengan Yelin, rasanya ingin mencongkel kedua bola mata Yelin, tapi tidak mungkin karena dia adalah pembeli, jadi harus dilayani dengan baik.

Yelin lalu duduk di samping, Raj dan tersenyum cengengesan. Raj hanya mengetuk jam yang ada di pergelangan tangannya, dia memperjelas Yelin karena terlambat dan membuatnya menunggu. Yelin yang sadar diri hanya terkekeh dan menyuarakan suaranya.

"Iya deh aku telat 5 menit, maafkan aku ya, Sayang."

"Apa kamu bilang?"

Bab berikutnya