webnovel

Serangan di ibu kota

Sebenarnya, Reinz tidak marah terhadap situasi ini. Karena ia tahu bahwa di anime Asta akan dilecehkan.

Tetapi, Reinz entah bagaimana mulai tidak menerima perkataan mereka. Karena dia telah menerima bahwa ini adalah kehidupan baru dan telah terintegrasi dengan hidupnya di dunia ini.

Dan juga, karena sebagai 'Senpai' Asta dan Noelle, ia tidak mentolerir terhadap sikap mereka yang mencoba menghina keduanya dan anggota lainnya.

Soal Nozel, ia tahu bahwa orang itu adalah seorang tsundere. Karena itu terkait dengan ibunya yang dikutuk oleh iblis bernama Megiluca. Jadi, Nozel takut jika ia kehilangan keluarga lagi. Bahkan Nozel pun ingin membuat adik bungsunya, Noelle tidak menjadi seorang ksatria sihir. Tetapi, entah bagaimana Noelle-lah yang memutuskan untuk menjadi satu dan pergi sendiri.

Nozel yang mendengar kata-kata Reinz tiba-tiba terkejut ditempat. Ia tidak tahu pasti bagaimana seseorang mengenal nama itu yang mengutuk ibunya, tetapi entah bagaimana Reinz tidak memiliki masalah terhadap perkataannya itu seolah-olah iblis itu hanyalah orang yang lemah dimatanya.

"Kamu, bagaimana-!?"

Sebelum Nozel berkata, tiba-tiba sesuatu yang mengejutkan semua orang terjadi.

Guncangan seluruh gedung terjadi.

Kemudian seorang memasuki ruangan ini dengan tergesa-gesa.

"Semuanya! Kami diserang, ibu kota telah diserang!" Katanya.

Reinz yang melihat ini berkata pada Asta dan Noelle, "Kalau begitu, aku pergi dulu karena ingin memastikan ibuku aman. Dan soal kalian berdua, tunggu lah Fuegoleon menugaskan kalian." Tak lupa ia memandang ke arah Fuegoleon.

Fuegoleon mengangguk paham karena kata-kata Reinz dan membiarkannya pergi pertama kali.

Setelah itu, Reinz langsung menghilang dari tempatnya membuat banyak orang terkejut dan beberapa sudah terbiasa soal itu.

"Sihir apa itu!?"

Yang bertanya dengan terkejut adalah Alecdora dari pasukan Golden Dawn.

"Space Magic." Klaus yang menjawab kata-katanya.

"Apakah kau mengenalnya, Klaus?"

"Ya, Alecdora-senpai. Dia adalah anak dari bibiku, Noir Lunettes."

Jawabannya membuat yang lainnya akhirnya paham.

"Baiklah semuanya. Kita harus tenang terhadap situasi ini. Oleh karena itu, aku akan memimpin misi darurat ini!"

Fuegoleon berkata sambil memandang ke semua orang dan kemudian menatap seorang anggota dari Golden Dawn, "Siren, bisakah kau menggunakan sihirmu untuk memberitahu kami situasi di kota saat ini?"

Ia mengangguk dan hanya menjawab sepatah kata, "Ya."

...

Sisi Reinz.

Ia akhirnya muncul di depan pintu rumahnya.

Dia melihat bahwa rumahnya masih aman, tetapi ketika dia berbalik ke belakang ia melihat bahwa ini akan memburuk jika pasukan zombie milik Rades melanjutkan masalah mereka.

Tetapi, sebelum itu ia melepaskan Space Magic untuk membentuk penghalang di area rumahnya dan kemudian berjalan memasuki rumah.

"Ibu? Apakah kau ada didalam!?" Reinz berteriak memanggil sambil mengetuk pintu.

Pintu terbuka dan akhirnya Noir melihat bahwa itu adalah anaknya, ia menghela nafas.

"Ayo masuk cepat."

Sesaat kemudian.

"Kenapa kau mengunjungiku?" Noir bertanya pada anaknya, Reinz.

"Yah, lagian aku baru dari markas ksatria sihir dan mendengar bahwa kota diserang, jadi aku memutuskan untuk pergi ke sini pertama kali untuk memastikan apakah ibu aman."

"Tenang saja nak. Aku masih aman kok, lagian bukankah kau memberiku alat sihir itu? Dan juga dengan ruang bawah tanah yang sudah kau modifikasi itu juga membantu dan setelah mengetahui bahwa kota diserang karena ledakan yang terjadi, aku bersembunyi disana."

"Space Magic-ku tidak selamanya akan kuat, jadi itu akan hancur jika berhadapan dengan seseorang yang memiliki sihir yang kuat atau Space Magic. Kalau begitu, tolong berada di tempat itu aku akan melapiskan penghalang di area rumah ini."

Noir mengangguk pada perkataan Reinz dan akhirnya pergi menuju pintu menuju ruang bawah tanah.

.....

Beberapa saat kemudian.

Para ksatria sihir yang dipimpin oleh dua kapten ksatria sihir akhirnya beraksi.

Mereka mulai mengevakuasi para warga sipil.

Mereka melihat bahwa lawan mereka adalah para zombie yang entah bagaimana sangat banyak.

Mereka tahu bahwa ini adalah perbuatan seseorang, tetapi mereka tidak tahu bagaimana tepatnya orang itu dan komplotannya bisa memasuki kota ini.

Lagian di kota ini termaksud istana memiliki penghalang yang tidak memungkinkan seseorang untuk menggunakan Space Magic.

Tiba-tiba beberapa orang mengingat bahwa Reinz entah bagaimana bisa melakukan itu.

Tetapi, mereka tidak tahu pasti bagaimana tepatnya ia dapat melakukannya.

"Baka Asta!" Noelle berteriak ke arah Asta yang berlari sangat cepat karena pergi ke tempat yang memiliki banyak zombie.

"Aku duluan, Noelle!" Teriak Asta sambil berlari.

Fuegoleon yang melihat keduanya memutuskan untuk menoleh ke arah adiknya, "Leopold, pergilah bantu Asta."

Leopold mengangguk dan berlari menuju ke tempat Asta.

.....

Di tengah kota.

Di atas rumah, seorang pria kurus dengan penampilan agak seperti pengemis memandang ke bawah.

Ia adalah Rades, saat ini ia tertawa melihat beberapa penyihir didepannya sedang berusaha melawan zombie-nya.

"Me-mereka ini mahluk apa?" Yang bertanya adalah seorang penyihir.

"Mereka tetap bisa berjalan ke sini padahal kita sudah menembak tubuhnya." Salah satu penyihir pun berkata.

"Jangan gentar! Lindungi kerajaan Clo-"

Sebelum salah satu penyihir berkata, Rades memotong kata-katanya dengan kemunculannya.

"Kalian tidak akan mampu, dasar sampah!" Katanya.

Kemudian Rades mengeluarkan banyak zombie lagi dengan sihirnya itu.

Ketika ketiga penyihir melihat ini, mereka ketakutan dan tahu bahwa ini sangat kacau.

Tiba-tiba, seorang pria muncul di tengah pertempuran mereka.

"Si-siapa kamu?" Salah satu penyihir bertanya.

"Pergilah dari sini dan sampaikan ke yang lainnya bahwa para ksatria sihir. Jangan lupa untuk mengevakuasi warga lainnya, aku yakin bahwa masih banyak yang terjebak." Jawab Reinz.

Ketiga penyihir tersebut yang mana bekerja dibawah kaisar sihir saling memandang dan kemudian mengangguk karena mereka telah melihat bahwa jubah Reinz berwarna hitam dan tahu bahwa dia berasal dari pasukan Black Bull.

"Jadi, kau kah Rades?" Reinz bertanya pada pria kurus didepannya setelah memastikan bahwa tidak ada orang selain Rades dan dia sendiri..

"Ya, siapa kamu? Aku melihat bahwa kau mengenakan jubah itu, apakah kau dari pasukan Black Bull? Kalau begitu, cobalah menahan dan mati ditempat, sampah!" Rades menjawab dan berkata pada Reinz sambil tertawa.

"Apakah kau yakin? Bahkan pemimpinmu itu harus hati-hati terhadapku loh. Kalau aku tidak salah seorang penyihir dari grupmu itu ada yang memiliki Space Magic kan? Siapa lagi, kalau aku tidak salah ingat namanya adalah Valtos."

Kata-kata Reinz membuat Rades tertegun di tempatnya. Jika tidak salah ingat bahwa tidak ada yang melihat Valtos, selain dari dirinya sendiri yang tahu bahwa dia sedang menyamar dan juga tak lupa untuk menggunakan Space Magic agar siap kapanpun.

"Si-siapa kamu!? Bagaimana kau tahu?!" Rades sambil menunjuk ke arah Reinz dan bertanya.

"Siapa aku, tidak masalah. Intinya, bisakah kalian pulang sekarang? Jika tidak, konsekuensi yang kalian lakukan ini akan membuat kalian semua mengingat sesuatu." Reinz bertanya dan tak lupa untuk mengeluarkan semua sihir di tubuhnya.

Ketika Rades melihat ini, ia langsung ketakutan karena jumlah mana itu sangat mengerikan dan terlalu banyak. Ia tahu bahwa mana orang didepannya entah bagaimana sebanding atau berada diatas pemimpin grup Eye of the Midnight Sun.

Rades tahu bahwa ia mengacau saat ini, tetapi dari apa yang dilaporkan oleh tim mata-mata di kerajaan Clover. Tidak ada orang yang mampu memiliki jumlah mana yang dimiliki oleh Reinz saat ini, jadi mereka hanya beranggapan bahwa itu baik-baik saja.

Lebih dari itu juga bahwa pemimpin mereka yang menyusup di kerajaan Clover telah membantu mereka agar kaisar sihir tidak ada di istana. Itu agar mereka bisa mengalihkan situasi dan mencapai tujuan mereka untuk misi ini. Dan misi itu adalah untuk mengambil sebuah Magic Stone yang diketahui dimiliki oleh Fuegoleon Vermillion.

"Ba-bagaiamana!? Bagaimana kau bisa memiliki sebanyak itu!?" Rades terjatuh dan langsung duduk ditempatnya dengan ketakutan terwujud pada wajah dan tubuhnya.

Reinz berjalan tenang ke arah Rades dan berhenti di depan Rades tepat selangkah dari tempat Rades saat ini.

Ia berjongkok dan berkata, "Tidak ada yang tidak mungkin. Grup yang kau ikuti dengan pemimpin mereka itu, tujuan mereka hanya untuk membalas dendam. Dan disini saran dariku, Rades. Kau memiliki potensi, tetapi kau tidak tahu cara membuka potensimu. Jika kau mengenal lebih lanjut terkait dengan pemahamanmu akan sihirmu dan aspeknya, kau akan memiliki kekuatan yang sangat kuat."

Rades menelan ludah sambil melebarkan matanya dan kemudian bertanya dengan rasa takut, "Ap-apa maksudmu? Aku tidak mengerti sama sekali."

"Soul Corpse Magic milikmu, apa yang terjadi bila kau mereinkarnasikan seseorang yang telah mati, tetapi masih memiliki tubuh utuh?" Jawab Reinz.

Jawabannya membuat Rades melebarkan matanya karena terkejut dengan itu. Tiba-tiba dia mulai berhipotesis dikepalanya dan akhirnya paham maksud dari Reinz, tetapi ia tidak tahu pasti bagaimana cara melakukan itu karena ia yakin bahwa untuk melakukan sihir itu, ia harus mencari tahu sendiri.

Rades sendiri tahu bahwa sihirnya sebenarnya hanya dapat melakukan pada tubuh mayat dengan menempelkan jejak sihir miliknya ke tubuh mayat tersebut dan mayat tersebut akan bangun menjadi zombie dan mengikuti perintahnya. Tetapi, Reinz berkata tentang hal yang menurutnya itu sangat mustahil dan menentang akal sehat.

Tetapi, ia merasa bahwa apa yang Reinz katakan, mungkin bisa ia lakukan. Hanya saja ia tidak tahu pasti bagaimana cara melakukannya.

"Kau bingung kan? Yah, tidak salah seperti yang kau pikirkan. Karena sihir itu sangatlah menentang akal sehat. Jujur saja, pemimpin atau kelompokmu itu tidak tahu soal itu. Mereka hanya tahu bagaimana meningkatkan kapasitas mana, membuat metode baru dan memperkuat atau meningkatkan serangan sihir."

Reinz telah melihat dari kedua mata Rades dan tahu bahwa dia memikirkan kata-katanya.

"Apakah kau bisa membantuku?" Rades akhirnya bertanya sebelum menelan ludahnya.

"Ya dan aku tahu bahwa kau hanya memiliki satu lembar mantra di grimoire-mu kan? Yah, itu tidak salah. Karena kau tidak tahu apa-apa mengenai sihirmu, bahkan orang lain pun juga tidak tahu. Tetapi, jika kau mengikutiku, aku bisa membantumu." Reinz berkata dan tak lupa untuk mengunci di areanya menggunakan Space Magic.

Karena ia tahu bahwa Valtos telah menuju ke tempatnya dan beberapa ksatria sihir yang ia kenali, yaitu Asta, Leopold dan Noelle.

Rades mendengar kata-kata Reinz melebarkan matanya, ia tidak tahu pasti bagaimana Reinz mengetahui bahwa dia hanya memiliki satu lembar mantra pada grimoire-nya. Tetapi, saat ini ia yakin seperti yang Reinz katakan bahwa dia dan orang lain tidak tahu pasti bagaimana cara menggunakan afinitas sihirnya, karena itu sangatlah abstrak dibenaknya dan orang lain.

"Rades, jujur saja kau terlalu fokus terhadap satu sisi pada sihirmu itu. Dan kau lebih mengutamakan ambisi akan balas dendammu terhadap kerajaan Clover. Aku tahu bahwa kau adalah seorang ksatria sihir dari pasukan Purple Orca, tetapi kau dibuang karena mereka merasa sihirmu itu menakutkan dan menjijikkan kan? Tidak! Mereka salah, sebenarnya jika kau memikirkan kata-kataku sebelumnya terkait metode itu, mereka mungkin mulai berpikir dua kali dan mungkin saja mereka akan memburumu juga karena itu sihir yang sangat menentang alam."

Apa yang Reinz ceritakan pada Rades itu benar, apalagi jika kerajaan Diamond dan Spade mendengar tentang kemampuan yang Rades miliki. Kemungkinan tingkat penculikan pada Rades meningkat drastis. Ia juga tahu bahwa di kerajaan Clover, masih banyak bangsawan yang memiliki nafsu makan yang sangat kuat dan mereka dapat melakukan apa saja hanya untuk tujuan mereka.

Rades mulai memikirkan kata-kata Reinz dan ceritanya. Ia akhirnya paham maksud dari semua itu, ia juga mulai takut jika seperti yang Reinz katakan, kemungkinan ia diculik saja dan dijadikan kelinci percobaan sangatlah tinggi.

"Tolong, tolong bantu aku!" Rades akhirnya berkata sambil berlutut ke arah Reinz dengan suara memohon.

Ia tahu sendiri bahwa dia ingin menjadi seorang ksatria sihir yang kuat dengan afinitasnya, tetapi karena banyak hal terjadi membuatnya dibuang. Dan disini, ia bertemu dengan Reinz yang mengetahui setiap masa lalunya dan bahkan sampai-sampai menyampaikan padanya sesuatu terkait dengan sihirnya dan apa yang mungkin terjadi pada dirinya sendiri.

Jadi, Rades tahu bahwa yang dapat membantunya hanyalah orang di depannya. Jujur saja, untuk kelompoknya itu dia masih belum memiliki akses ke tingkat tinggi agar bisa bertemu dan berbincang dengan para anggota lainnya. Lagian selama ini dia hanya mengikuti Valtos dan kalau bukan adalah Sally, seorang peneliti di kelompok itu.

Bab berikutnya