.....
Sehari kemudian.
Reinz saat ini bersama ibunya.
Keduanya juga diikuti oleh ibu Mimosa, Mimosa dan Klaus.
Mereka saat ini berada di sebuah rumah yang terletak di sebuah gunung di desa Sosshi.
Entah bagaimana, Reinz yang mengetahui nama tempat tersebut merasa aneh karena tahu bahwa tempat ini akan kemungkinan telah atau akan diserang oleh anggota Eye of the Midnight Sun.
Kemudian, Reinz bertanya pada Mimosa dan Klaus untuk memastikan sesuatu.
"Bisakah kalian menceritakan padaku pengalaman kalian tentang tugas seorang ksatria sihir?"
Klaus merasa aneh pada pertanyaan Reinz, tetapi memutuskan untuk menjawab, "Hmm, pengalamanku itu banyak tentang pengaklukkan bandit dan juga mengantar seseorang atau karavan. Dan sebelumnya, aku dan Mimosa bersama anak baru sombong di pasukan kami berdua, Yuno mengantar seorang anak bangsawan. Tetapi, entah bagaimana tugas itu menjadikan kami harus melawan anak tersebut."
"Ya, aku terkejut waktu itu. Tidak pernah berpikir bahwa orang itu membalas dendam terhadap Yuno hanya karena dikalahkan olehnya dan tidak memasuki ksatria sihir." Mimosa juga menambahkan.
Perkataan keduanya membuat Reinz memahami bahwa mungkin akan dekat dimana mereka akan pergi ke dungeon dan kemudian plot dimana Fuegoleon koma karena dikalahkan oleh elf yang merasuki tubuh Vengeance, Patolli.
Reinz memutuskan untuk bergabung pada plot tersebut karena entah bagaimana sesuatu berkata pada jiwanya dan menyuruhnya untuk mengubah atau melakukan sesuatu terhadap apa yang terjadi pada hari itu.
Reinz tahu bahwa selama ini, ia merasakan sesuatu pada jiwanya dan sering menyuruhnya melakukan sesuatu yang tidak dapat ia jelaskan dengan kata-kata. Karena setiap ia mencoba berkomunikasi terhadap itu, hasilnya adalah diam dan membuat semua apa yang ia pikirkan terlihat abstrak atau sulit dijelaskan.
Ia tahu bahwa reinkarnasinya saja di dunia ini, entah bagaimana berhubungan dengan suara pada jiwanya itu. Jadi, Reinz memutuskan untuk mengikuti plot tersebut yang akan terjadi nantinya.
Karena ia tahu bahwa itu juga akan meminimalkan kerusakan yang dilakukan oleh Rades, karna sihirnya itu sangatlah kuat walaupun hanya memiliki selembar mantra pada grimoirenya.
(AN: Jika saya tidak salah bahwa ada pada episode di anime, dimana Rades mengatakan bahwa dia hanya memiliki satu mantra yaitu membangkitkan zombie yang telah ia tandai menggunakan sihirnya. Tetapi, setelah itu ia membangkitkan sihir Reinkarnasinya yang berhubungan dengan jiwa. Kalau tidak salah itu setelah Rades mati atau sebelum, dimana ia saat itu bersama Sally dan orang aneh yang berwajah zombie tapi memiliki sihir Space.)
Apa yang ditampilkan pada anime atau manga tidak terlihat, tetapi ini adalah dunia yang telah Reinz alami dan pasti tahu bahwa kerusakan yang disebabkan oleh Rades dengan sihirnya pasti mengakibatkan banyak korban jiwa dan kemudian tubuh para korban tersebut menjadi zombie yang akhirnya menambahkan pasukan yang dimiliki oleh Rades sendiri.
Bagi Reinz, sihir yang dimiliki Rades hanyalah sihir tipe Bug. Karena nantinya Rades memiliki kemampuan untuk mereinkarnasikan seseorang termaksud dirinya karena dendamnya terhadap kematiannya sendiri yang dilakukan oleh Patolli.
Jadi, apa yang terjadi jika Rades mereinkarnasikan kaisar sihir pertama, Lemiel pada tubuh baru yang diciptakan oleh para Elf? Bukankah itu akan membuat kerajaan Clover menjadi lebih kuat?
Jujur saja, Reinz iri dengan sihir yang dimiliki Rades. Tetapi, memutuskan untuk menerima sihirnya sendiri karena sudah menjadi apa yang sekarang ia capai.
Banyak sihir unik di kerajaan Clover, karena mereka lebih memilih menciptakan afinitas sihir dibanding fokus pada elemen sihir. Tetapi, itulah yang juga membuat mereka kurang karena para penyihir yang memiliki afinitas tertentu akan fokus hanya pada afinitas tersebut, tetapi tidak mengenal lebih lanjut pada metode dan jenis elemen pada afinitas mereka.
Yang mengakibatkan mereka menjadi lemah dibandingkan dengan kerajaan Heart, karena mereka lebih mengutamakan pengetahuan tentang metode mereka dan pengenalan lebih lanjut terhadap elemen dan mana alam.
Tetapi, semua itu entah bagaimana membuat takdir agak menyukai kerajaan Clover yang akhirnya masih berdiri dengan tegak sampai ketika para ibli menyerang.
"Begitu. Dendam kah? Aku yakin bahwa orang itu memiliki pantat yang kurus dan mata sipit." Reinz bergumam.
Kata-kata Reinz membuat Klaus dan Mimosa membelakakkan mata mereka karena terkejut bahwa kata-kata Reinz itu mengenai betul tentang deskripsi anak bangsawan tersebut, Salim.
Tetapi, ketika keduanya mendengar analogi tersebut mereka mulai memahami maksud Reinz dan tahu betul bahwa mungkin analogi yang disebutkan oleh Reinz membuatnya paham terhadap sifat-sifat seseorang.
"Apa yang kalian bicarakan?" Noir bertanya.
"Tidak ada, bagaimana kalau kami mempercepat? Karena aku merasa bahwa desa Sosshi sudah dekat." Reinz membalas dan kemudian berkata karena telah merasakan keberadaan desa Sosshi dihadapannya.
Saat ini mereka terbang menggunakan sapu, jadi Reinz yang terbang merasakan keberadaan desa Sosshi dengan kemampuannya, tentu itu harus membuatnya fokus terhadap satu arah dan tidak melingkupi lingkungannya sendiri.
Perkataan Reinz membuat yang lainnya mengangguk bersamaan dan mulai menambahkan kecepatan terbang mereka.
.....
Sesaat kemudian.
Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.
Di depan mereka adalah sebuah gubuk kecil yang terlihat sederhana dan alami.
Karena disekelilingnya hanyalah rerumputan dan pohon, yang juga tempat ini berada diatas gunung sebelum memasuki desa Sosshi.
Noir dan Elen memutuskan untuk berjalan lebih dahulu dan menyuruh mereka untuk menunggu disini.
Kemudian Noir mengetuk pintu gubuk sambil memanggil.
"Yoona, Yoona, apakah kau ada disini?"
Setelah empat kali ketukan, tiba-tiba pintu terbuka menampilan sosok seorang wanita paruh baya dengan wajah biasa.
Dia memiliki rambut pendek warna coklat dan tubuh pendek. Tetapi, mengenakan seragam seorang koki.
"Siapa... Oh, itu kalian? Noir dan Elen?" Ia berkata setelah melihat wajah kedua orang yang ia kenali.
"Ya, ini kami. Bagaimana kabarmu, Yoona?" Noir bertanya.
"Baik saja kok, tapi lebih baik kalian masuk dulu."
Kemudian kami semua masuk mengikuti arah Yoona yang mengantar kami ke ruang tamunya.
Walaupun gubuk ini kecil, tetapi entah bagaimana ruang tamunya cukup besar.
"Tidak berubah, ya?" Elen berkata setelah melihat keseluruh gubuk ini.
Yoona yang mendengar hanya tersenyum dan menjawab, "Yah, kau harus tahu bahwa aku lebih fokus terhadap spesialisku."
Kemudian setelah semuanya duduk, Yoona langsung berkata.
"Jadi, ada masalah apa kalian berdua membawa anak-anak ini?"
"Ini anakku, Reinz Vaude. Dia memiliki masalah yang mengharuskanmu untuk membantu, Yoona." Noir yang duduk disebelah Reinz berkata sambil menepuk kepala Reinz.
"Salam, nona Yoona. Namaku adalah Reinz Vaude." Reinz berdiri sambil menyapa dengan gaya etiket seorang bangsawan.
Yoona hanya mengangguk, "Jadi, ada kebutuhan apa tentang masalahmu, tuan muda?"
"Ah, panggil saja aku Reinz. Dan soal masalah adalah apakah anda bisa memproses makanan dari mayat monster tingkat legendaris?"
Yoona mengangkat kedua alisnya dengan tatapan terkejut dan bertanya, "Monster Legendaris? Apakah kau mengacur seperti Leviathan?"
"Ya, tapi aku tidak memiliki monster itu. Melainkan ada 4 mayat yang aku kalahkan dan diantaranya adalah Blaze stingray ada 1, Great red fish ada 2 dan yang terakhir adalah, Hydra."
Yoona langsung membelakakkan kedua matanya karena mendengar jumlah mayat monster legendaris dan kemudian ketika mendengar nama Hydra, ia mengerutkan kening karena ini sangatlah rumit.
"Hydra ya. Kalau aku tidak salah, seluruh tubuh Hydra terdiri dari banyak racun dan semuanya itu sangatlah berbahaya bagi tubuh manusia, bahkan racun pada bagian setiap kepala diketahui hanya 2 menit terkena saja bisa menyebabkan kematian seketika."
Yoona berkata sambil mengingatkan mereka tentang apa yang telah ia ketahui tentang tubuh Hydra. Seolah-olah ia pernah memproses Hydra menjadi makanan.
Mendengar perkataannya membuat Reinz dan lainnya terkejut ditempat.
"Untung saja waktu itu aku tidak memakannya." Reinz bergumam mengingat pelatihan selama 3 tahun di gunung berapi, tetapi bagi dirinya itu sudah lebih lima tahun karena telah mengubah konsep waktu dengan sihirnya.
Mereka memandang Reinz dengan tatapan aneh dan terkejut karena menahan godaan tentang memakan monster legendaris.
"Baiklah, sebenarnya aku bisa memproses mayat para monster legendaris tersebut, tetapi untuk Hydra itu membutuhkan waktu dan bahan yang langka karena proses menghilangkan racun juga mengakibatkan dagingnya akan mulai berwarna aneh."
Reinz saling memandang dengan yang lainnya dimana Reinz akhirnya mengangguk.
.....
5 jam kemudian.
Reinz melihat bahwa Yoona saat ini akhirnya mulai memproses daging Hydra.
Sebelumnya, Yoona terkejut dengan keempat monster tersebut karena memiliki ukuran yang sangat besar.
Untung saja Yoona memiliki ruang bawah tanah yang ternyata didalamnya sangatlah luas dan mampu menyimpan seluruh mayat monster tersebut.
Dengan bantuan Reinz yang bahkan melepaskan sihir Space-Time membuat aliran waktu berubah dan bahkan luas ruang di tempat itu mulai diperbesar sedikit.
Tentu saja apa yang Reinz lakukan ditonton oleh mereka dan mereka takjub bahwa sihir yang dimiliki Reinz sangatlah membantu.
Beberapa saat kemudian.
Akhirnya Yoona menyelesaikan semua masakan tersebut.
Dia telah membuat banyak dengan bantuan dari Reinz yang merubah aliran waktu dan ruang, yang juga pergi mencari bahan-bahan untuk memproses keempat mayat monster tersebut.
Walaupun bahan-bahannya dikatakan langka, tetapi Reinz yang memilik sihirnya itu membuatnya menjadi sangat mudah.
Baik untuk mencari bahan tersebut, tinggal melepaskan Mana Zone atau memperkuat magic sense-nya dengan bantuan sihir Space yang akhirnya memperbesar area pencarian.
Reinz tak lupa untuk memberikan Yoona mayat monster legendaris yang masih ia miliki, yaitu Abyssal Wyrm. Ketika Yoona melihat mayat tersebut ia terkejut dan ingin bertanya berapa banyak yang Reinz miliki.
Karena ia hanya tahu bahwa empat mayat saja itu sudah sangat banyak, tetapi disini Reinz mengeluarkan satu lagi dan memberikannya padanya seolah-olah itu adalah mayat hewan biasa yang sering ia buru.
Bahkan ibunya dan lainnya pun terkejut, mereka ingin bertanya tetapi memutuskan untuk diam saja dan menunggu Reinz memberikan mereka aneka ragam masakan dari daging para monster tersebut.
.....
Malam tiba.
Reinz sedang dalam perjalanan pulang setelah mengirimkan semua masakan tersebut kepada jasa pengantar barang yang dimiliki kerajaan Clover.
Reinz juga kenyang setelah memakan makanan tersebut dan merasa bahwa entah bagaimana ada energi ditubuhnya yang terasa membakar.
Ia tahu bahwa inilah efek dari memakan daging monster sihir, apalagi kalau itu kelas Legendaris yang dikatakan banyak bangsawan dulu sering memakan mereka hanya untuk menumpukkan kekuatan sihir mereka.
Tetapi, karena perburuan liar dan juga jumlah korban jiwa yang akan terjadi pun membuat mereka mulai memikirkan lebih lanjut. Karena diantara monster legendaris, ada yang mudah diburu seperti Great red fish. Tetapi, itu membutuhkan penyihir dengan afinitas Space dan Ice.
Dan dari korban jiwa, itu karena tingkat monster tersebut sulit ditaklukkan. Bahkan membuat yang menginginkan uang pada permintaan tertentu mulai ragu-ragu hanya untuk mengirimkan nyawa mereka melawan monster tersebut.
Reinz tiba-tiba berhenti di jalan dan melihat seseorang.
Dia melihat seseorang yang ia kenali dari anime.
Orang itu adalah seorang pria besar tubuh berotot, rambut hitam mengenakan baju singlet putih dan celana panjang coklat. Ia juga mengenakan jubah berwarna hitam dan juga grimoire ada dipinggang kirinya.
Reinz tahu bahwa orang ini adalah Yami Sukehiro, kapten Black Bull.
Entah bagaimana Yami melihat ke arahnya dan kemudian berjalan ke arahnya setelah itu, ia melemparkan jubah hitam ke arahnya.
"Kau, apakah kau Reinz Vaude? Nah, ibumu menyuruhku memberikannya padamu dan kau harus menerimanya, mengerti!?" Yami berkata padanya dengan wajah aneh dan marah karena sebelumnya pergi dari rumah Reinz.
Dan dia bahkan diancam oleh ibunya Reinz untuk membayar utangnya secepat mungkin jika ia tidak memasukkan Reinz pada pasukannya.
Setelah itu, Yami langsung pergi dan bergumam aneh berkata bahwa iblis itu memaksaku melakukannya.
Tentu saja itu didengar oleh Reinz.
Reinz yang mendengar ini merasakan bibirnya berkedut dan bahkan dahinya pun ikut berkedut.