Brak
Bela membuka pintu rumah dengan napas yang tersenggal-senggal. Dapat di pastikan jika kini rasa panik memenuhi seluruh tubuhnya, menjalar dan menghadirkan perasaan lain yang meresahkan hati.
"Aku tidak akan memaafkan Nada jika memang benar memasuki kamar ku, sial."
Bela kembali menutup pintu utama rumah, kali ini lebih santai daripada sebelumnya. Ia mengatur napas lebih dulu, sebentar kembali mengelola pernapasan yang tadinya berantakan.
Setelah merasa jauh lebih baik, Bela melempar tas berisikan peralatan yang di butuhkan untuk kegiatan yoga secara sembarangan sampai mendarat di sofa yang berada di ruang tamu. Isi tas tersebut seperti botol minum, handuk kecil, dan berbagai yang lainnya.
Berjalan menaiki anak tangga, setelah menapakkan kaki di lantai dua rumah, ia tanpa basa-basi memeriksa terlebih dulu kamarnya.
"Apa yang anak itu lakukan?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com