"Baiklah sebaiknya kita tidak usah repot-repot membahas hal seperti ini dulu," kata Mr Yogya mencoba membiarkan Manila merasa tenang. Dia tidak ingin, Manila terlalu terbawa suasana pembicaraan oleh karena itu ia mencoba untuk meredanya.
Manila sendiri baru menyadari bahwa ia hampir kelepasan ketika berbicara seperti itu pada Mr Yogya. Entah mengapa topik mengenai sekolah terutama yang menyangkut mengenai anak-anak kelas 10 selalu membuatnya mudah sekali merasa marah.
"Terkadang kita akan cenderung mudah marah saat ada suatu suasana dalam pembicaraan yang tidak kita sukai. Misalnya saja seperti kondisi perut lapar, ah mengenai perut yang lapar, aku yakin kau pasti merasa lapar karena kita sudah terlalu banyak mengoceh sedari tadi," tutup Mr Yogya sembari memasukkan sate ampela ke dalam mulut Manila secara tiba-tiba.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com