"BERLIN?!" Bandung tersentak kaget dan nyaris menabrak Berlin yang kini berdiri di samping tubuhnya.
"Kau tidak perlu bergerak seliar ini, uh, kau menginjak kakiku," keluh Berlin yang merasa kesakitan akibat kakinya diinjak dengan sangat kuat oleh Bandung.
Bandung yang mendengar keluhan Berlin langsung buru-buru menarik kakinya dan meminta maaf pada Bandung. "Maaf aku benar-benar tidak melihatnya tadi," sesal Bandung.
DOR
Kembali lagi timah panah ditembakkan ke arah lawan dan kali ini nyaris melubangi dua kepala anak laki-laki yang terlihat tampak lengah.
"Kalian berdua ingin mati muda?" Kyoto tiba-tiba saja muncul dan mendorong kedua temannya itu untuk menghindari tembakan maut.
"Aku jauh lebih siap mati sekarang," ucap Berlin yang mencoba bangkit dari atas tubuh Bandung. Kebetulan dirinya jatuh tepat di atas tubuh Bandung dan keduanya sempat membuat pose ambigu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com