Bereinkarnasi dengan kekuatan Vision dari ketujuh Archon. Tapi bukan di Teyvat. Itulah yang dialami oleh seorang wibu acak yang meregang nyawa karena mengalami kecelakaan motor saat menuju ke event jejepangan. Dan ... yah, ikuti saja petualangan Trav— maksudnya, Kuroha di dunia lain. [Peringatan!! Tidak ada SISTEM atau pikiran alternatif pemandu di cerita ini!! Jika tidak suka tidak perlu di baca, lagian ini bukan cerita yang bagus!!] ••• Cover: Google Update: Sangat random dan tidak menentu. Bisa sehari sekali atau bahkan sebulan sekali. ––– [Cerita ini hanya ada di platform Webnovel.]
Namaku Kuroha biasanya orang lain memanggilku Roha dan orang tuaku memanggilku Kuro, aku orang Indonesia tulen dan aku seorang wibu. Tapi walaupun begitu, hidupku tidak nolep dan biasa saja seperti orang umum yang lainnya.
Alasan kenapa namaku seperti orang Jepang walau aku seorang orang Indonesia tulen. Itu karena ayahku dan ibuku sama-sama seorang wibu (untungnya penampilanku sangat mendukung namaku.)
Kisah awal mereka adalah saat berada di event jejepangan. Pada saat itu ayahku adalah seorang pemuda yang memiliki ketertarikan pada fotografi cosplay. Secara kebetulan, ibuku yang seorang cosplayer tidak sengaja menabraknya dan muncullah benih-benih cinta diantara mereka. Begitulah singkatnya.
Daripada menghabiskan waktuku, aku segera memasukkan barang-barang yang aku butuhkan di ransel milikku. Sebagai wibu, aku ingin menuju ke acara suci bagi kami!!
"Kuro, apakah barangmu sudah kamu siapkan semua?"
Aku mendengar suara ibuku. Karena wanita inilah namaku seperti sekarang. Tidak-tidak, aku tidak protes atau merasa marah. Malahan, aku merasa menjadi istimewa diantara orang lain.
"Ya, aku berangkat!"
"Selamat jalan."
Aku menyalakan motorku dan segera berangkat menuju lokasi. Jika beruntung mungkin aku akan mendapatkan jodoh idaman seperti orang tuaku disana. Yah, jika beruntung sih.
Saat Kuroha sedang menikmati suasana perjalanan, dia mendengar suara ponselnya berdering. Ia berniat untuk menyingkir ke bahu jalan.
Pada saat Kuroha kembali memfokuskan perhatiannya pada jalan, ia melihat seekor kucing oren sedang lewat membuat dia harus membanting setir ke kanan jalan.
Dan ketika itu ada truk dengan kecepatan tinggi melaju menuju ke arahnya. Efek licin saat membanting setir itu belum hilang, membuat dia terjatuh dan—
BRAKK!!!
—Mati tertabrak truk itu.