Pagi-pagi sekali Hendra sudah bersiap dengan seragam sekolah lengkap.
Bukan karena ia rajin sekali hari ini, tetapi memang obrolan semalam dengan sang ibu membuatnya sulit untuk tidur dengan nyenyak.
Ia menemui Marni yang sudah duduk di meja makan, membuat wanita itu menatap anak lelakinya kebingungan.
"Tumben kamu jam segini udah mau sarapan? Biasanya Mama sarapan sendiri"
"Aku nggak bisa tidur, Ma"
"Kenapa?" Tanya Marni sambil meletakkan kembali roti yang hampir masuk ke dalam mulutnya.
"Aku mikirin omongan Mama semalam. Makanya aku nggak bisa tidur"
"Mama ngomong kayak gitu bukan karena ingin memberi beban sama kamu. Tapi karena Mama pedulu sama masa depan kamu, Sayang" Ucap Marni.
"Aku tau, Mi. Tapi, tolong kasih aku waktu supaya bisa ngambil keputusan dengan telat, bukan cepat"
Marni mengangguk sambil tersenyum. Ia tidak pernah memaksakan sesuatu kepada Hendra. Hanya saja, Marni tidak ingin suatu saat nanti ia menikah dengan perempuan yang salah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com