webnovel

Obat Penenang

Sesuai janjinya, lima belas menit kemudian Fayez sudah tiba di depan halaman rumah. Kania yang mendengar suara mobik Fayez pun langsung bergegas membuka pintu utama.

"Fayez, akhirnya kamu pulang juga, Nak!" ucap Kania sebari memeluk tubuh sang putra.

"Mama belum tidur?"

"Mama khawatir sama kamu"

"Ma, Fayez udah besar. Fayez bisa jaga diri Fayez sendiri"

"Maafin Mama ya, Fayez. Mama udah berani ikut campur sama kisah percintaan kamu"

Fayez meraih kedua tangan Kania dan menciumnya. "Fayez mohon sama Mama, Mama jangan ngomong gitu lagi sama Fayez. Fayez nggak mau jadi anak durhaka yang selalu bikin Mama sedih kayak gini"

Kania mengangguk dan air mata nya perlahan mulai turun membasahi pipi. "Mama minta maaf. Mama nggak akan lagi ikut campur tentang kamu dan Ainina"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya