Sania kembali kedalam kamar melihat suaminya sedang melamun entah apa yang dipikirkannya.
"Mas jangan melamun" ucap Alina duduk di tepi ranjang kasur
"Sayang, maafin sikap mama ya, kalau buat kamu kecewa" ucap Reno memandang Alina
"Nggak mas, aku tau kok mama belum bisa nerima aku karena baru kenal"
"Aku kecewa sama mama"
"Jangan bilang seperti itu mas, bagaimana pun dia mama kamu sejelek - jeleknya orang tua, surga berada ditelapak kaki ibu" ucap Alina
"Iyah sayang"
Mereka keluar dari kamar untuk menemui Darwin diluar.
"Hai pa" panggil Reno saat Darwin membaca buku
"Hai boy" ucap Darwin menoleh kebelakang dan langsung berdiri
"Papa sehat?"
"Sehat Ren"
"Oh iya, pa kenalin ini istri aku Alina" ucap Reno memperkenalkan Akina ke papanya
"Pa" ucap Alina mengulurkan tangannya tetapi justru bukan uluran tangan yang diberekan tetapi Darwin merentangkan kedua tangannya agar memeluknya.
Alina yang kaget langsung bersembunyi dibalik badan Reno
"Why?" tanya Darwin
"Maaf pa, Alina tidak terbiasa dengan hal itu" jawab Reno
Daniah datang dan duduk sambil membaca buku.
"Kamu jangan takut sama suami saya. Gaya suami saya memang seperti itu, jadi kamu harus terbiasa" ucap Daniah
"Ma" tegur Reno
"Apa Reno? memang benarkan dia harus terbiasa. Ajarin istri kamu" judes Daniah
Alina menatap sedih ke Reno, begitu juga Reno. Dia tidak menyangka mamanya akan berkata seperti itu kepada Alina
"Maaf"
"Gak papa mas" ucap Alina sambil tersenyum
****************
Farah sedang menangis di kamarnya mukanya yang cantik habis dipukuli oleh kliennya. Dia harus melayani pria hidung belang dengan sangat kasar kepadanya. Sebenarnya ia terpaksa bekerja seperti itu karena semua membiayai adik - adiknya sekolah di kampungnya.
Ting
Farah mengambil ponselnya lalu membuka pesan itu ternyata ibunya yang mengirim sms.
"Assalamualaikum kak, kakak lagi apa? ibu harap kamu sehat - sehat ya. Gimana kuliah kamu lancar? oh iya tahun depan adikmu mau kuliah dan dia ingin kuliah ditempat kamu. Ibu harap kamu bisa jagain dia ya"
Farah menangis sejadi - jadinya karena dia sudah membuat ibunya kecewa terlebih lagi dia sekarang sudah di DO dari kampusnya karena tidak pernah masuk dan selama ini ibunya tidak tau apa yang terjadi.
"Kakak janji bu, kakak akan bahagiakan kalian semua termasuk ibu. Akan kakak biayai semua sekolah adik - adik dan menjadi sukses kedepannya, sekali lagi maafin kakak bu" ucap Farah menangis terisak - isak
****************
Pagi hari Reno dan Alina bersiap - siap untuk pergi ke tempat latihan Reno yang sebentar lagi bertanding. Reno tidak ingin meninggalkannya sendirian dirumah.
"Reno" panggil Dania saat Reno dan Alina keluar kamar
"Iya ma"
"Kamu mau pergi latihan sekarang?"
"Iya ma, mau liat tempat latihan sama pertandingan"
Alina ikut juga?"
"Iya ma"
"Ya, padahal mama mau ajak Alina belanja. Alina bareng mama aja" ajak Daniah
"Kamu mau ikut mama?" tanya Reno
"Ya udah mas, aku ikut mama aja sekalian lebih dekat lagi" ucap Alina tersenyum
"Ya udah kakau gitu, Alina ikut mama katanya" ucap Reno
"Bagus. Kalau gitu kalian sarapan dulu" ajak Daniah
Mereka menuruti perkataan Daniah dan duduk dimeja makan.
"Bi bawain piring dua lagi ya" teriak Daniah
Tidak lama asisten rumah tangga Daniah datang memberikan piring kepada Reno dan Daniah
"Dimakan Alina"
Alina hanya tersenyum tidak enak
"Maaf ma, Alina gak bisa makan - makanan barat seperti ini"
"Oh"
"Mas buatin roti ya buat kamu"
"Iya Mas"
Reno membuatkan Alina Roti dengan selai diatasnya dan diberikan kepada istrinya
"Makasih mas" ucap Alina
"Sama - sama" Reno melihat jam di pergelangan tangannya "Sepertinya aku akan terlambat. Kalau gitu Reno pergi dulu ya"
Alina mencium punggung tangan Reno "Hati - hati mas"
"Iya sayang. Ma aku pergi ya" ucap Reno
Setelah kepergian Reno, Wajah Daniah berubah menjadi sinis kepada Alina
"Jadi, ini yang kemarin viral di sosial media" ucap Daniah sinis
"Maksud mama apa?"
"Jangan pura - pura gak tau deh. Kamu kan yang udah ngerebut Reno dari Tara"
Alina bingung "Kayaknya mama salah paham deh. Reno sama Tara udah lama pisah sebelum aku dan Reno saling kenal"
"Pasti kamu bohong kan? saya masih gak percaya Tara seperti itu. Kamu tau saya sangat sayang sama Tara. Tara itu cantik, baik, modis, fashionable dan selalu menuruti kata saya. Gak seperti kamu kampung" ucap Daniah
"Mama sebenci itu sama aku?" lirih Alina
"Sangat. Udah lah saya nggak mood mau makan, dirumah ini panas semenjak ada kamu. lebih baik saya pergi dari sini" ucap kejam Daniah pergi begitu saja
Mata Alina mulai berkaca - kaca dia tidak menyangka mertuanya sangat membencinya. Dia pikir mertuanya akan baik kepadanya ternyata tidak sama sekali.
Alina termenung duduk di tepi kolam renang memikirkan tentang mertuanya. Dia tidak tau harus berbuat apa lagu supaya mertuanya baik kepadanya
Tring tring tring
Ponsel Sania berdering, segera ia mengangkatnya.
"Assalamuaaikum"
"Waalaikumsalam. Kamu sekarang lagi dimana sama mama?"
"A..aku masih dirumah mas"
"Dirumah? mama kemana?"
"Mama tadi tiba - tiba lagi ada urusan jadi gak pergi deh"
Hmm, aku akan pulang sekarang, kamu sekarang siap - siap"
"Mau kemana mas?"
"Aku mau ajak kamu jalan - jalan"
"Oke mas. Aku siap - siap ya"
"Oke. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Alina berdiri dari kursinya dan pergi menuju kamar untuk bersiap - siap.
****************
Reno dan Alina berada di kafe sekarang mereka makan siang terlebih dahulu sebelum melanjutkan jalan - jalannya
"Sayang" panggil Reno
"Iya mas"
"Hmm aku udah daftarin kamu kuliah, dengan jurusan desainer"
"Kamu serius mas?" tanya Alina
"Serius sayang
"Makasih mas"
"Sama - sama. Besok kamu bawa aja berkas - berkas yang harus dibawa dan nanti registrasi disana" jelas Reno
Alina menganggukkan kepalanya dan tersenyum
"Ini untuk kamu" ucap Reno memberikan kotak kecil yang dihiasi pita di atasnya
"Ini apa mas?"
"Buka aja dulu"
Alina membuka kotak itu dan betapa terkejutnya ternyata itu gelang
"Cantiknya. Ini serius buat aku?"
"Iya ini buat kamu. Aku beliin ini supaya kamu selalu ingat sama aku"
Alina tersenyum "Mas, nggak memberi gelang juga aku akan selalu ingat terus sama mas, Gak mungkin aku bisa lupa dihati aku" ucap Alina
"Masa sih?" goda Reno
"Beneran mas"
"Awas ya kalau bohong" ancamnya
"Iya mas, mas pakein dong?"
Reno memakaikan gelang untuk Alina betapa cantiknya dia memakai gelang ini.
"Mas"
"Hmm"
"Pasti mahal ya?"
"Ya gitu deh" ucap Reno
****************
Reno dan Alina tiba dirumah disambut oleh kedua orang tua Reno.
"Ma, pa" panggil Reno
"Hay boy udah pulang. Duduk sini kita minum" ucap Darwin
"Bi ambilin minuman buat bapak" teriak Daniah memanggil asisten rumah tangganya
Tak lama Bibi datang dengan membawa minuman alkohol. Membuat Alina miris, dia tidak menyangka orang tuanya terlalu bebas dan jauh dari agama
"Sini Reno duduk" ucap Daniah
"Maaf ma, pa Reno udah gak minum lagi"
Daniah dan Darwin saling berpandangan dengan apa yang dikatakan anaknya ini.
"Are you kidding?" tanya Darwin
"Reno serius pa"