Barra sudah membaca hingga setengah dari buku itu, matanya sangat lelah hingga dia memutuskan untuk berhenti membaca. Dia sama sekali tidak menemukan jawaban untuk rasa penasarannya.
"Selesai?" tanya Gavin. "Menurutku, dia hanya manusia yang mmeiliki suatu kelebihan. Dapat merasakan energimu dan dapat berinteraksi denganmu bahkan mengikutimu ke alam baka. Mengenai berry merah, menurutku dia hanya beruntung karena alam baka belum menginginkannya. Tidak ada hal lain yang perlu kamu khawatirkan, Barra. Dia jelas bukan iblis yang terlahir sebagai manusia, sehingga dia tidak akan mengganggumu." Gavin masih sambil emngurus pekerjaannya sendiri.
Barra mengangguk pelan. Dia segera menutup buku tebal itu dan beranjak untuk pergi. Dia bahkan tidak berpamitan dengan Gavin, membuat seniornya itu harus menggelengkan kepalanya karena kesal, namun dia juga sudah terbiasa dengan hal itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com