Beberapa saat sebelummya.
Merlin, Elizabeth, Arthur, Gowther, dan yang lain tiba di Liones. Tapi pemandangan yang menyambut mereka adalah kekacauan.
"Evakuasi lagi, ya?" Merlin memijat pelipisnya saat melihat banyak Iblis bertebaran di langit Liones.
Mereka sudah memindahkan para warga Camelot ke tempat yang aman, yaitu Tanah Suci. Sementara keamanan mereka sudah dipastikan, Ksatria Suci Camelot harus mengikuti raja mereka ke Liones sebagai bala bantuan kerajaan tetangga.
Camelot adalah yang terkuat kedua setelah Liones, tapi Camelot saat ini sudah sepenuhnya dikuasai oleh Klan Iblis, jadi lebih baik Ksatria Suci Camelot yang tersisa juga mengungsi ke Liones.
"Arthur, apakah kamu masih bisa menggunakan Excalibur?" Merlin bertanya tanpa menatapnya karena sebagian fokusnya saat ini sedang mengamati keadaan Liones.
"Ya, berkatmu, Merlin. Sepertinya kecocokanku pada Excalibur meningkat."
Merlin tersenyum mendengarnya. Excalibur adalah pedang harapan umat manusia, sekaligus pedang yang akan berjuang bersama dengan raja sejati Britannia.
Seharusnya Arthur tidak lagi bisa menggunakan Excalibur karena masalah kapasitas, tapi Merlin telah sedikit 'menggosok' pedang suci itu dengan runecraft atas ijin Lady of the Lake, jadi pedang itu masih bisa digunakan.
Excalibur juga merupakan salah satu kunci kebangkitan raja sejati, dan sebagai senjata sang raja harus selalu bersama dengannya.
Merlin saat ini sedang menganalisis situasi di Liones.
Escanor sedang melawan Estarossa.
Pemimpin kelompok Ksatria Suci bernama Pleiades of the Azure Sky, Denzel Liones yang juga merupakan anggota keluarga kerajaan Liones sebagai adik dari Raja Bartra, terbunuh setelah menumbalkan tubuhnya sendiri sebagai wadah untuk anggota Klan Dewi, yaitu Nerobasta.
Dan saat ini, penghuni istana Liones juga sedang ditawan oleh Grayroad dan Fraudrin, setelah yang terakhir dilempar oleh Zeldris sebagai tindakan penyelamatan sebelumnya.
"Istana sepertinya sedang kacau, aku akan pergi ke sana sebentar. Elizabeth, Arthur, Gowther, kau mengerti apa yang harus kalian lakukan, kan?" Merlin berkata pada mereka.
"Aku sudah menunggumu mengatakan itu!" Arthur tersenyum dan mengangkat pedangnya, sebelum terjun ke medan pertempuran diikuti oleh Nanashi.
"Hawk-dono, tolong lindungi Putri."
"Tidak perlu kau katakan aku juga akan melakukannya!" Hawk melompat-lompat.
"Dan Gowther, terserah dengan bagaimana kamu akan bertindak." Merlin menginstrusikan orang terakhir.
"Baiklah."
Kemudian Merlin berbalik dan melayang di hadapan Ksatria Suci Camelot.
"Para ksatria, lindungi raja kalian dengan mengorbankan nyawa kalian sendiri! Meski Camelot runtuh, kita bisa membangunnya kembali! Tapi saat seorang raja terbunuh, tidak akan ada yang bisa menggantikan kemuliaannya! Membiarkan raja melindungi pasukannya adalah aib seorang ksatria!"
" " "Ouhhh...!" " "
Teriakan tekad akan berperang membanjiri pasukan Ksatria Suci Camelot, yang menjadi stimulus untuk meningkatkan kekuatan mereka.
"«Reinforce Armor» «Brave Heart» «Body Strengthening» «Ability Boost» «Enhanced Magic Resistence» «Protection of Demonic Aura»...."
Merlin terus merapal mantra untuk para Ksatria Suci Camelot saat pasukan itu diselimuti oleh cahaya warna-warni.
Para ksatria bersemangat saat tekad mereka menjadi lebih kuat. Kenaikan kekuatan mereka secara drastis juga meningkatkan kepercayaan diri mereka.
"Nah, dengan ini kalian bisa mengalahkan iblis-iblis itu." Merlin tersenyum untuk terakhir kali sebelum tubuhnya melayang menjauh dari mereka.
"Hebat sekali, Merlin-sama...!" Elizabeth kagum pada Merlin.
"Ou, ou!" Hawk juga bersorak.
"Sepertinya ini adalah kedua kalinya kita akan tampil." Gowther melakukan pose piece dengan tangannya.
"Ayo pergi!"
"Ouuuuu...!"
Melihat keduanya juga pergi bersama para Ksatria Suci, Merlin yang sudah jauh berada diatas langit kemudian melesat ke arah Istana Liones. Dia harus mengakuinya sendiri jika bertindak seperti komandan atau kapten ksatria sangat berlebihan untuknya. Perasaan ingin cepat-cepat mengurung diri di laboratorium memenuhi pikirannya.
...
Di istana.
Sebelumnya Ksatria Suci Liones berjuang menghadapi Estarossa, tapi karena kutukan Perintah Cinta, pasukan itu tidak bisa berbuat apa-apa padanya.
Siapapun yang memiliki kebencian di hatinya tidak akan bisa menyakiti orang lain. Itu adalah kutukan Perintah Cinta.
Tapi Escanor datang dan menentang Estarossa dengan perkataan sombongnya:
"Mana mungkin aku mempunyai kebencian terhadap orang yang lebih lemah dariku. Malahan aku merasa kasihan padamu." Escanor berkata tepat didepan wajah Estarossa.
Setelah itu, keduanya bentrok saat Escanor menyeret Estarossa ke pesisir pantai Liones.
Para Ksatria Suci dan Ban yang ikut rombongan mereka kemudian berniat melindungi putri dan raja, namun penghuni istana sudah ditangkap oleh Grayroad dan Fraudrin.
Grayroad menjebak beberapa pelayan dan bahkan juga ada seorang Ksatria Suci dalam telurnya, menginduksi mereka menjadi Iblis. Jericho, Ksatria Suci yang naksir pada Ban dan Zeal, adik laki-laki Guila adalah salah dari beberapa orang yang terjebak didalamnya.
Saat salah satu Ksatria Suci memotong telur untuk menyelamatkan orang didalamnya, orang yang didalam telur itu tiba-tiba berubah menjadi Gray Demon. Rupanya jika telur itu terisi oleh udara dari luar, maka hanya akan mempercepat proses demonifikasinya, namun jika dipercepat, hasil demonifikasi akan jauh dari nilai sempurna.
Salah satu anggota ksatria dari Pleiades of the Azure Sky, Dogget terpaksa harus membunuh pelayan istana yang berubah menjadi Gray Demon. Tapi karena pembunuhan itu, kutukan Perintah milik Grayroad aktif, menyebabkan Dogget tiba-tiba menjadi tua dalam sekejap mata.
Grayroad memegang Perintah Pasifisme; siapapun yang melakukan pembunuhan didepan matanya, maka masa hidupnya akan diambil.
Kulit Dogget menjadi mengkerut dan berkeriput, rambutnya memutih kemudian langsung menjadi rontok. Dia menjadi kakek tua sebelum mati secara tiba-tiba.
Semua orang tidak tahu harus berbuat apa, tapi salah satu Ksatria Suci mengorbankan nyawa untuk mengeluarkan sihir terakhirnya. Dia adalah saudara laki-laki Jericho, Gustaf, berusaha menyelamatkan yang terjebak dengan membekukan telur-telur itu sehingga membuat proses demonifikasinya terhambat.
Tapi pengorbanan itu hanya sia-sia karena es yang menutupi permukaan telur tiba-tiba memanas, melelehkan es sepenuhnya.
Saat semua orang mulai putus asa, tiba-tiba telur-telur itu membeku bersaman dengan paku-paku es yang tumbuh di segala tempat.
Fraudrin dan Grayroad harus menghindar. "Apa? Dari mana asal kekuatan besar ini?!"
"Semuanya, maaf aku terlambat." Merlin muncul sambil membawa Aldan yang melayang di telapak tangannya.
"Tidak mungkin!" Howzer terkejut melihatnya.
"Bagaimana bisa?!" Fraudrin juga sama.
Mereka terkejut karena melihat tubuh Merlin yang telah pulih, padahal sebelumnya dia terkena kutukan Perintah Kebenaran.
"Akhirnya tiba Sepuluh Perintah Tuhan, waktunya kalian menjadi kelinci percobaanku! Yah, meski aku sudah menangkap satu sih." Merlin tersenyum di akhir kalimatnya.
Ban yang melihatnya, menyeringai: "Dasar, kau lama sekali!"
"Aku harus mengungsikan warga Camelot sebelum datang ke sini. Yang artinya, aku lebih sibuk darimu."
"Manusia itu sangat berbahaya!" Grayroad yang merasakan sesuatu pada Merlin berkata sambil mundur beberapa langkah. "«Breakable Bug»!"
Gerombolan serangga terbang keluar dari salah satu mulutnya.
"Serangga?" Merlin langsung mengangkat tangannya saat Ban mencoba menghentikannya, tapi sudah terlambat.
"«Exterminate Ray»!"
Serangga-serangga itu langsung lenyap setelah terkena laser sihir itu, bersamaan dengan dinding kastil yang ikut berlubang.
"Tamatlah riwayatmu! Siapapun yang melanggar 'perintah' kami, semua masa hidupnya akan diambil dan dibiarkan mati menua!" Grayroad terlihat percaya diri saat dia mengatakannya.
"Merebut jangka waktu orang lain? Berarti, kau akan merebut semua sisa umurnya, begitu?"
Semua orang menjadi terkejut saat Merlin masih berkata dengan santainya dan tidak terpengaruh oleh kutukan Perintah.
"Perintah yang menarik, tapi maaf ya -- tidak akan mempan padaku."
"Kenapa dia tidak menua dan mati?!" Grayroad berkata dengan tidak percaya.
"Penelitian itu membutuhkan banyak waktu. Tapi, di saat aku sibuk melakukan penelitian, fenomena baru yang menarik terus bermunculan di dunia. Rasa hausku akan pengetahuan pun terus meningkat sampai sulit kukendalikan.
"Tapi, nyawa manusia itu terbatas. Mustahil bisa mempelajari semua yang ada di dunia ini. Kau pikir ada cara lain untuk mengatasi masalah itu? Sama sekali tidak.
"Lalu seseorang menyarankan padaku. 'Kalau begitu, bagaimana jika masa hidupmu dihentikan saja?'" Merlin mengatakan pidatonya saat tubuhnya melayang lebih tinggi.
"Menghentikan masa hidup, katamu? Untuk melanggar hukum alam seperti itu, kau membutuhkan banyak kekuatan sihir. Kalaupun ada, mustahil bisa mempertahankannya." Grayroad menyatakan ketidaksetujuannya atas perkataan Merlin.
"«Infinity», itulah kekuatan sihirku. Sehebat apapun kekuatan sihirmu, yang perlu kulakukan hanya mengeluarkan mantera «Infinity»ku itu. Selama aku tak membatalkan mantera tersebut, masa hidupku akan terus terhenti." Merlin menyebutkan kekuatan uniknya, sebelum menoleh ke belakang, tepatnya pada para Ksatria Suci. "Ada apa, semuanya? Sepertinya kalian sedang bingung."
Masing-masing orang menunjukkan ekspresi melongo karena terkejut dengan kemampuan curang itu.
"Tapi hal itu tak bisa menjelaskan kenapa kau bisa lepas dari kutukan Perintah milik Galand!" Fraudrin berkata dengan mendesak, yang kemudian Grayroad melanjutkan:
"Mantera 'Perintah' itu bukan sihir biasa. Kekuatan itu diberikan oleh Raja Iblis! Mustahil kau bisa lepas dari kutukan itu dengan mudah!"
"Benar-benar orang bodoh. Memang sudah lama sekali, tapi semua orang mulai lupa dengan identitasku yang sebenarnya, ya?" Merlin berkata sambil menatap kedua anggota Sepuluh Perintah Tuhan dengan meremehkan, sebelum dia membuka mulutnya lagi:
" 'Putri dari Belialuin.' Nama itu pasti tidak asing lagi di telinga kelompok kalian."
"Eh!? Putri Belialuin?!"
Fraudrin dan Grayroad sangat terkejut saat mengetahui identitas Merlin yang sebenarnya, sementara itu para Ksatria Suci malah menjadi bingung.
Di masa lalu, pernah ada seseorang yang terlahir dengan bakat unik. Orang itu menyebut dirinya Merlin, seorang gadis pemberani yang mampu mempermainkan kedua Dewa dengan tipu muslihatnya.
Bahkan tanpa Ophis pun, Merlin sebenarnya bisa memulihkan tubuhnya, tapi dia harus menciptakan tubuh baru, yang dia sendiri pun sangat menolaknya karena alasan tertentu. Merlin pernah menerima berkat dari kedua Dewa pribumi, menjadikannya kebal terhadap beberapa sihir mereka. Itu akan menjadi alasan pulihnya tubuh Merlin daripada mengungkapkan keberadaan Ophis lebih banyak.
"Mustahil! Aku takkan tertipu olehmu!"
Melihat Fraudrin masih tidak percaya, Merlin menaikkan dagunya dan membuka mulutnya lagi:
" Namaku yang sebenarnya adalah ..... @$!$!@@!##!#."
Fraudrin dan Grayroad masih saja terkejut bahkan setelah mendengarnya.
"Tidak salah lagi!" Grayroad dengan takut mencoba bersembunyi di balik paku es.
"Baru saja apa yang kau katakan?" Howzer bertanya pada Merlin karena dia tidak bisa mendengar dengan jelas saat Merlin mengatakan nama aslinya.
"Maaf, ya. Kata itu tidak bisa didengar oleh manusia," kata Merlin sedikit menengok ke belakang, sebelum menatap kedua Sepuluh Perintah Tuhan lagi. "Nah, aku mulai bosan dengan obrolan ini. Kita lanjutkan yang terpotong tadi."
"Ini gawat!" Melihat Merlin melayang ke arahnya, Grayroad segera melarikan diri, tapi karena dia memiliki banyak kepala dengan kesadarannya masing-masing, hal itu malah membuatnya terhambat sebab semua kepala itu ingin lari ke arah yang berbeda. "Kita memisahkan diri saja!"
Grayroad terpetal menjadi beberapa bagian, dengan masing-masing membawa satu kepala dan satu kesadarannya sendiri-sendiri. Mereka segera kabur ke segala arah.
"Tunggu, tunggu. Kalau kelinci percobaanku yang berharga lari, aku bisa repot." Merlin berkata setelah berbalik, sebelum Aldan mulai bersinar karena dia akan mengeluarkan manteranya:
"«Endless Whirl»!"
Sebuah pusaran ungu menyedot semua bagian tubuh Grayroad yang terpisah, malah sekaligus menghancurkan kastil tempat mereka berada.
Grayroad semakin menyusut saat Merlin memusatkan pusat pusarannya ke tabung reaksi miliknya. Tak lama, seluruh tubuh Grayroad sudah tersedot habis ke dalam wadahnya.
"Ini yang kedua." Merlin tersenyum kecil saat mengamati organisme hitam seperti kabut yang hidup di tabung reaksinya.
"Tolong selamatkan Zeal dan lainnya!" Guila meminta padanya, memecah kesenangan sesaat Merlin atas apa yang baru saja dia dapatkan.
"Oh, benar juga."