Keesokan harinya,di pagi hari dengan bangunnya matahari, di rumah Reita, terdapat seorang paket yang memanggil seseorang begitu sudah tiba di kota. Reita pun terpanggil dan menghampiri seseorang yang merupakan orang dari pihak Kalapak.
Reita tidak biasanya berada di teras rumah. Ini untuk refreshing agar tidak stres akibat aktivitas sekolah yang tiada akhlaknya. Ia menghampiri seseorang yang berseragam Kalapak untuk keperluannya.
Reita membayar dengan sejumlah uang karena ia membayar barang dengan Kalapak COD (Cash on Delivery). Orang itu mendapatkan uang dan meninggalkan rumah Reita dengan senang karena mendapatkan uang yang diharapkan.
Reita masuk ke dalam rumah dan bergegas untuk mandi sebelum membuka paket itu. Setelah mandi, ia pun mendapatkan kesempatan untuk mengganti baju sekaligus mendapatkan paket itu
Bu Echidna pun mandi setelah Bu Miyoko memasak. Mereka berdua memiliki kesibukan dengan rumah tangga, sehingga mereka harus membagi peran rumah tangga mereka agar beban rumah tangga menjadi lebih ringan.
Setelah Reita dan istrinya sarapan, mereka pun bergegas menuju ke mobil dan meninggalkan rumah dan menuju ke sekolah.
Sebelum sarapan, Reita memeriksa barang yang diterima dari Kalapak COD. Ia membuka kotak itu dan berisi CD Anna Beleng (Annabelle) dan Robot Peniru yang menyatu dengan satu keranjang.
"Awokawokawok. Gue udah mendapatkan alat untuk mengerjai Zeni. Dia kan gak nonton film horor waktu di bioskop. Dia malah nyasar ke teater sebelah lagi. Hadeuh!" Reita mengingat kejadian Zeni di bioskop.
Setelah mengecek rencananya. Ia pun keluar dari kamarnya dan menyembunyikan rencana jahatnya. Bu Echidna dan Bu Miyoko tidak menyadari paket Reita yang datang di pagi hari karena Reita sudah duluan di teras sejak matahari terbit.
COD Kalapak bisa saja sampai di pagi hari karena jam kerjanya mulai dari jam 5 pagi. Jam kerja itu diperuntukkan untuk orang yang rajin saja. Kalau malas, jam kerja mereka diundur sampai jam 8 pagi.
.Setelah mendapatkan barang yang ia inginkan, ia menunggu beberapa saat untuk mengerjai Zeni.
^****^
Setelah sampai di sekolah pada jam 06:45, Reita dan Bu Echidna berpisah. Mereka pun kembali dalam kehidupan mereka masing-masing.
Setelah sampai di kelas XI MIA 2, Reita tidak melihat Madun dan Dona. Mereka masih tidak masuk sekolah semenjak Kerasukan Mantan. Lebih parahnya lagi, mereka bisa saja menjadi gila dan terus menerus mengatakan "Aing Mantan!"
Zeni, dan Selly masih berupa lagi. Belum lagi Anna yang kembali masuk sekolah dengan kondisi ngambek gara-gara Reita kawin hanya karena Tapirware. Mereka berdua mendatangi Reita dengan maksud tertentu.
"Reita! Madun sama Dona mana? Kok gak masuk? Kalau mereka gak masuk, mereka gak akan melihat cewek cantik dan manis kayak aku lagi." Tanya Selly mengenali keadaan Madun dan Dona pada saat tidak sekolah.
"Mereka lagi enak-enaknya bolos di sana. Di Pecebook, mereka lagi selfie di kamar," jelas Zeni sambil men-scroll layar virtual phone.
"Buset! Bukannya mereka khawatir, mereka malah mikir kek gitu. Tapi, gue bakal buat rencana buat Zeni," batin Reita menatap wajah Zeni dan Selly.
Tak lama kemudian, Anna tiba-tiba di belakang Reita. Ia memeluk tanpa diketahui Reita sendiri. Pelukan itu sedikit menenangkan Reita
"Elu Kenapa sih? Lepasin gue!" Keluh Reita.
"Reita. Kamu gak suka lagi sama aku? Soalnya, kamu udah nikah duluan." Tanya Anna cemas karena Reita sudah nikah duluan.
Reita terdiam. Menikah saat SMA adalah pilihan yang tidak tepat. Bahkan, itu bisa menyebabkan beban yang lebih berat. Tapi, karena ia menghilangkan Tapirware dan tidak mau durhaka sama ibunya, ia terpaksa melakukan itu semua.
"Cie! Reita selingkuh. Aku akan laporin Bu Echidna." Zeni bergegas keluar dari kelas untuk melaporkan perselingkuhan pada Bu Echidna.
"Bu. Reita selingkuh lagi!" Zeni bersorak seakan-akan membawa gosip yang baru.
"Woi! Jangan lari!" Reita berteriak, mencegah Zeni untuk melakukan hal yang lebih liar lagi.
"Gapapa selingkuh. Asalkan, sudah lulus sekolah, bisa kuliah sambil pacaran. Udah gitu, bisa nikah pas kerja dan punya anak yang lucu." Anna menerangkan.
"Aku pergi dulu. Klub Cabe memanggilku. Dadah!" Selly mengambil tas di bangkunya dan melambaikan tangan sebelum keluar kelas.
"Ebuset! Malah dispen nih anak! Bukannya belajar baik-baik, malah pergi ke Klub Cabe." Reita menggerutu.
(Klub Cabe adalah sebuah klub yang diikuti oleh cewek yang mengenakan rok mini, baju seksi, dan aksesoris yang berlebihan. Biasanya, anggota ini diikuti oleh anak SMP, SMA, dan mahasiswi. Tujuannya adalah untuk mengincar cowok ganteng atau kaya lalu memeras mereka)
Entar apa yang dipikirkan oleh Selly. Biasanya, klub lain diadakan serentak pelajaran sekolah, berbeda dengan Klub Cabe. Klub Cabe bisa diadakan kapanpun yang mereka mau. Para guru memaklumi cewek yang ikut Klub Cabe.
"Sudah. Bel mau masuk. Aku mau belajar dulu. Belajar untuk menghancurkan hubunganmu dengan istrimu." Anna meninggalkan Reita dan kembali ke bangku kursinya.
Reita menghela nafas dengan tingkah temannya. Untung saja Anna tidak terkejut dan sakit hati apabila Reita terpaksa menikah oleh ibunya sendiri. Tidak seru kalau Anna malah jadi sad girl duluan sebelum kena Rencana Amsyong Reita.
Akhirnya Reita kembali ke tempat duduk dan pura-pura belajar. Ia masih menunggu Zeni kembali dan mengerjai Zeni dan Zeni terkena Kerasukan Mantan.
^****^
Pelajaran olahraga dilaksanakan di luar kelas pada jam pelajaran ketiga. Pada murid mengganti seragam mereka sebelum ke lapangan sekolah. Para cowok dilarang mengintip cewek ganti baju. Selain dosa, nilai olahraga mereka dikurangi karena mengintip cewek ganti baju.
Kalau orang ganteng mah, boleh aja. Cuman mengintip pacar nanti baju. Itulah sebabnya Riku selalu disuruh para guru untuk mengintip Aprilia ganti baju begitu selesai olahraga.
Bu Coki-Coki, guru olahraga di kelas Reita menyuruh siswa siswi untuk berada di lapangan dan menilai materi olahraga yang akan dipelajari.
Setelah itu, Kelas XI MIA 2 diperbolehkan untuk main bola dan main basket sesudah materi pelajaran olahraga. Ada yang ke kantin, dan ada yang ke kelas buat istirahat.
Riku malah ketiduran di kelas lagi, sehingga ia dipanggil Bu Coki-Coki. Karena akhlaknya minus, ia disuruh untuk mengintip cewek ganti baju sekelas karena ia ganteng. Kalau ketahuan Aprilia, Riku kena hukuman lagi.
Reita memilih untuk masuk ke kelas dan merogoh robot peniru serta alat lainnya untuk mengerjai Zeni. Ia pun mengecek situasi sebelum menjalankan rencana untuk menakuti Zeni.
Pelajaran olahraga diakhiri dengan Riku ganti baju bersama cewek di kelas. Para cowok bukannya iri, mereka malah menertawakan Riku dan menyebarkannya di Pecebook.
"Emang gak ngotak mereka ini," batin Reita melirik mereka yang menggunakan virtual phone mereka.
^****^
Saatnya istirahat, para siswa dan siswi bergegas untuk keluar dari kelas. Mereka bersiap untuk mengeluarkan uang mereka untuk beli kebab, seblak, dan jajanan yang ada di kantin. Boba menjadi populer di kelas berkat seorang vlogger terkenal yang meminum minuman Boba yang enak.
Reita sudah siap. Robot peniru sudah ia setting untuk menakuti Zeni di saat yang tepat.
Robot itu seketika menjadi seorang boneka yang imut namun menyeramkan. Ia memasukkan CD Anna Beleng ke dalam slot robot yang berwujud boneka Anna Beleng. Boneka yang membuat mimpi buruk pada penonton.
"Yosh! Sudah selesai. Tinggal taruh ke lemari dan lihat apa yang terjadi." Reita tersenyum jahat dan tidak sabar untuk menunggu.
Ia pun menyimpan boneka itu di lemari itu. Dengan liciknya, Reita menyetel boneka itu agar menakuti Zeni. Ia kembali ke tempat duduknya dan mengabaikan kelakuan teman sekelasnya yang gabut itu.
Tidak lupa ia men-scroll Pecebook ketika ia bosan dan tidak bisa melakukan apapun. Anna sedang berada di ruang guru untuk meminta Konseling Pelakor agar bisa berpacaran dengan Reita.
Selly dan Zeni malah ngutang ke warung sebelah dan meminta pada pemilik toko itu agar Reita membayar semua makanan mereka maupun seblak.
(Pecebook - Grup SMAN 2 Bandung)
(Selly Sentinel - 26 Agustus pukul 09:22)
(Riku Berulah Lagi. Dia Malah Enak-Enak Mengintip Cewek Ganti Baju Karena Dia Good Looking)
(Lihat Selengkapnya.)
(Reaction :Like - 113. Angry - 17. Haha - 13)
(Komentar 100)
(Share - 12 kali)
(Pecebook - Grup SMAN 2 Bandung)
Postingan Berikutnya.
(Zeni Lin Ho - 26 Agustus pukul 06:59)
(Reita Selingkuh Part 2)
(Lihat Selengkapnya.)
(Reaction :Like - 21. Angry - 90. Care - 100)
(Komentar 178)
(Share - 10 kali)
Postingan Berikutnya.
(Pecebook - Grup SMAN 2 Bandung)
(Aurelia Prischa Lamuna - 8 Agustus pukul 09:01)
(Laporan KDRT Akibat Ciwi Ranger)
(Ciwi Ranger selalu meresahkan. Orang lagi pacaran, malah diganggu. Akhirnya, jadi KDRT. Tolong! Kalau bertemu dengannya, tangkap dia dan serahkan saja padaku! Aku mau bacotin dia. #sma #accmin #ciwiranger #pacaran #romantis #kdrt)
(Reaction :Like - 100.. Haha - 90. Love - 24. Care - 12. Hate - 22)
(Komentar 423)
(Share - 254 kali)
"Sudah gue duga. Postingannya gak guna kek Sinetron Kumenangis."
Itulah sebabnya Reita jarang membuka Pecebook. Setiap postingan masuk, selalu aja gak masuk akal. Bahkan, postingan itu merujuk pada cowok ganteng, pacaran, selingkuh, sinetron, dan lainnya. Sepertinya, hampir tidak ada postingan Pecebook yang bermanfaat oleh Reita.
Istirahat sudah berakhir dengan cepat. Semua siswa dan siswi segera masuk ke dalam kelas mereka masing-masing. Para guru pun masuk ke kelas dan memberikan pelajaran dan tugas pada murid masing-masing.
Setelah pelajaran Reita berakhir, semua siswa dan siswi meninggalkan kelas dan melanjutkan kegiatan istirahat tadi. Main game, tidur di kelas, ghibah, dan lain-lain.
Boneka itu masih belum bergerak. Ia menatap sekitar dengan mata yang menyeramkan. Belum ada pergerakan sekalipun. Masih senyuman manis di balik hati gak ngotak.
Zeni belum kelihatan sejak istirahat tadi. Kemunculannya masih dipertanyakan lagi. Belum lagi, Anna yang meninggalkan kelas untuk mencari seblak dan kebab, Setelah itu, ia memesan minuman boba dan es teh di kantin.
Reita pura-pura tidur dan menunggu sebelum tombolnya diaktifkan. Ini memang sepi. Kalau sudah ramai, ia tidak bisa menakuti Zeni jika satu kelas sudah penuh dengan para siswa dan siswi yang kebal terhadap hantu.
"Zeni gak keliatan. Dia masih keluyuran sambil ngutang di warung sebelah. Hadeuh. Ini gak ada beresnya. Kalau sampai dia gak kesini, rencana gue bakal gagal. "
"Ya udah! Gue tunggu sekali lagi. Mumpung gue masih disini. Lagi cover."
Ia pun membuka virtual phone miliknya dan memanggil Zeni. Terlihat wajah Zeni yang sedang mabar Mobil Legend. Karena Reita memanggilnya, Mobil Legend Zeni teralihkan dengan telepon.
"Apa sih Reita? Gue lagi main dulu."
"Zen. Zen. Elu ke kelas dulu! Gue mau nanya elu soal hutang yang elu tumpuk tadi."
"Nanti aja. Gue lagi mau Savage elu ganggu aja." Wajah Zeni sedikit memerah.
"Cepetan woi! Gue gak mau lama-lama sekarang!"
"Sabar dulu! Nanti, kalau sudah, kamu bayar punyaku yah! Utang kamu sudah meroket sampai Rp. 100.000,00 di warung."
"Sudah gue duga Zeni bakal memperbesar hutang gue," batin Reita masih terdiam.
Dengan sabar, Reita menutup virtual phonenya dan segera bersembunyi di kolong meja. Mumpung kelas lagi sepi, tidak ada siswa dan siswi yang berada di kelas. Riku berada ruangan Bimbingan Korsleting bersama Aprilia. Karena melihat cewek ganti baju, ia harus dihukum untuk berpacaran sama Aprilia selama 3 hari.
^****^
Setibanya di kelas, Zeni membuka pintu dan melihat di ruangan kelas yang cukup gelap. Ia tidak melihat secercah cahaya yang masuk dengan ruangan itu. Masih dalam pertanyaan, apakah Zeni menemukan Reita atau tidak?
Kalau mereka bertemu, ia harus menagih hutang Rp.100.000,00 kepada Reita. Setelah itu, ia lanjut lagi bermain bersama dengan lainnya. Anna terlalu sibuk untuk memuaskan hasratnya. Sebentar lagi, ia akan menjadi Perawan Pelakor jika Bu Echidna romantisan dengan Reita.
Tak lama kemudian, sebuah boneka Anna Beleng muncul di depan mata Zeni secara tiba-tiba. Pandangan yang suram menarik perhatian Zeni. Backsound dinyalakan di dalam robot peniru itu. Seakan-akan berada dalam film horor.
"Mau kemana mas?"
"Ini lagi nyari Reita. Mau nagih hutang sama dia."
"Aku mau minta sesuatu, boleh?"
Zeni berbalik badan karena pertanyaan dari boneka itu. "Boleh. Asalkan jangan aneh-aneh. Kayak buka baju kamu, tembak hati kamu, jadi pacar kamu, dan lainnya."
Ia masih biasa saja meskipun ada boneka yang bisa bicara di depan matanya. Anna Beleng cukup meresahkan di luar Indonesia karena ada korban yang meninggal akibat boneka itu.
"Kamu boleh mati gak?"
"Gak boleh! Aku harus push rank Mobil Legend sampai Mitik. Kalau sudah, aku boleh mati."
"Oh gitu."
"Aku pergi dulu. Aku mau … Lah, kok kamu bisa bicara?" Kelopak Mata Zeni terbuka lebar.
"Zee-Niii! Bayar hutangmu sekarang!" Boneka itu berdiri dan memberikan senyuman yang mengerikan.
Zeni terkejut. Boneka itu bisa terbang dengan kekuatan mistisnya. Zeni melangkah kaki mundur dengan perlahan.
"Eh? Kenapa aku pulak? Harusnya, Reita yang bayar hutangmu!"
"Diam kamu! Kalau hutangmu gak dibayar, aku akan memakanmu dan membuat jiwamu tidak tenang!"
Sosok boneka itu mendekati Zeni yang terpojok di pintu depan kelas. Tubuh Zeni gemetar karena boneka itu mengeluarkan cakar di tangan untuk mencakar Zeni.
"Lari!" Zeni meninggalkan kelas setelah mendobrak pintu.
"Jangan lari woi!" Boneka itu mengejar Zeni.
"Tidak! Hantu ini mau bunuh aku!" Zeni berlarian di koridor kelas.
"Sini kau! Aku tidak akan membiarkanmu lari sampai hutangmu lunas