Aneth jadi kasian sama calon imamnya. Asek …, calon imam! Dah ngakuin ni si Aneth.
Cia dan yang lain pun kasian liat Alex di sidang gini, mirip anak SMA yang cupu masuk ruang BK. Apes banget, tekencing mau. Sebenarnya Dhika nggak gitu nyeremin kalo di bawa santai, meski nakutin ya nggak sampe kaya Alex gini pucatnya. Entah kenapa Alex bisa segitu takutnya padahal beberap hari kemarin udah enjoy bawaannya.
Alex menyeka keringat, "itu cara saya untuk membuktikan pada Aneth bahwa saya serius. Sebelumnya saya udah ungkapin, dia belum bisa percaya."
Tepuk pramuka buat Alex yang berani jawab dengan lancar. OMG hello …, dia benar-benar nunjukkin kejantanannya meski belum sempurna. Rasa takut masih mendominasi tapi paling nggak udah berani bicara.
"Belum atau tidak percaya?" tanya Dhika tenang. Dia tidak seperti yang lain, nerima gitu aja.
Alex mengepal kuat tangannya, dia yakin ngadepin Dhika lebih sulit dari ngadepin ortunya Aneth.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com