Bagas dan Dhika jadi pendengar sejati saja, yang penting mereka makan dan perut kenyang. Cia nambah sampe dua kali, kalau Dhika nggak nambah karena Cia udah menyajikan dengan porsi yang besar.
Cia tau Dhika mungkin akan malu kalau minta tambah, jadi sama dia porsinya di buat ukuran kuli dan buktinya habis tidak bersisa. Udah pasti kenyang banget.
Bagas dan Sarah diam-diam memperhatikan, dia senang melihat putrinya mulai menerima keadaan, tidak terlihat dia membenci suaminya justru sebaliknya walau mereka yakin putri cantik nan baik hati mereka belum mencintai si menantu tampan.
Mereka juga menilai Dhika yang terlihat sabar dan menerima kekurangan putri mereka. Di mulai dari Cia yang suka seenaknya, bicara sesukanya dan semua itu sepertinya tidak menyulitkan menantu mereka.
Begitu selesai makan, mereka beranjak keruang kerja, di ajak sama Bagas. Sarah nggak ngerti kenapa suaminya ngajak keruang kerja, apa ada pembahasan serius?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com