Mendengar itu Sarah langsung merampas ponsel dari tangan suaminya, 'jangan nggak di beli. Papa udah transfer uangnya, awas kalau berani korupsi' mata Sarah melotot.
"Papa mana?" Tanya Cia. Dia malas mendebat mamanya.
"Bilang dulu kamu beli," ucap Sarah. Dia kalau Cia nggak janji nggak mau kasi ponselnya ke Bagas.
"Janji mama Sarah terlope-lope," ucap Cia malas.
'Gitu dong anak semata wayang kulit, kebahagiaan mama dunia akhirat, sejagat raya ini' lebay Sarah. Cia tau kalau udah gitu karena kegirangan di beli oleh-olehnya, jadi nggak tersentuh dia.
Sarah memberikan ponselnya pada Bagas, "pa, kok dikirim uangnya?" Tanya Cia dengan suara pelan.
'Setiap hari merengek, ya sudah belikan saja. Kamu kan tau, mama susah keluar negri' bucin papanya kumat akhirnya Cia hanya bisa mengangguk.
Gimanapun ujung-ujung papa nurut sama mamanya. Nggak ngerti, dukun mamanya ampuh bener. Seorang Bagas bisa luluh gitu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com