Sementara di rumah orangtuanya, Sarah drama. Dia pura-pura demam biar nggak pergi ke acaranya Cia, dia malu.
Bagas hilang akal menghadapi istrinya yang sekarang meringkuk di balik selimut dengan koyo menempeli wajah dan punggung, lebih parahnya lagi dia melukin tas yang baru di beli sebagai kesepakatan darinya.
"Ma." Panggil Bagas lelah dari depan pintu. Dia harus pergi kantor sekarang juga. Kerjaan numpuk.
"Ya," lirih Sarah dari bawah selimut.
Sandiwaranya kali ini nggak mempan sama Bagas. Dia udah rugi banyak.
"Kalau mama nggak bisa pergi ke acaranya Cia, tas itu papa balikin. Percuma mama pelukin kayak gitu, nanti ada petugas toko yang jemput. Mama nggak malu? Ah, jangan harap bisa bayar pakek kartu kredit. Papa blok semua."
Sumi yang ada di belakang Bagas dukung seratus persen, kali ini tuannya nggak boleh teraniaya. Dari tas itu datang, nyobes selalu pamer sama dia, menurutnya tas itu biasa aja. Masih mantap keranjang belanjaan dia.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com