webnovel

126

"Emang kau bisa?" tanya polisi yang masih saja kesal dengan Awana.

"Sudahlah, Antoni. Jangan meremehkan anak kecil," seru salah seorang polisi yang baru saja datang. "Kau anak gadis itu ya?" tanya pria itu lagi, membuat Awana melihat ke arah pria yang terdengar rama olehnya itu.

"Siapa namamu?" tanya pria itu lagi.

"Tidak sopan menanyakan nama, sedangkan yang bertanya tidak mengenalkan namanya," kata Awana secara terang-terangan, membuat pria itu tertawa.

"Namaku Abi Wahyu," kata pria itu.

"Kyra Myesha, Pak Polisi," kata Awana.

"Kyra, nama yang bagus," kata Wahyu—paman Ken.

"Kau tidak takut dengan mayat?" tanya Wahyu penasaran.

"Tidak, mereka sudah mati,"

"Apa cita-citamu?"

"Mengenal jiwa para penjahat," kata Awana.

"Paman..." panggil Ken sambil masuk ke dalam ruang otopsi, lebih tepatnya sih, kamar mayat.

"Oh iya, ini keponakanku. Dia yang satu sekolah denganmu, dan juga dia yang membantumu kemarin," kata Wahyu ingin memperkenalkan Ken pada Awana.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya