"Biar kami mengikutimu dari belakang," kata petugas itu, sambil beranjak dari tempat duduknya.
Mata Cakra menangkap sosok Zenn dengan balutan gamis, dan jilbab yang tengah di gunakan oleh gadis itu. Kali ini dia merasa jika wanita tidak harus terbuka auratnya untuk terlihat cantik.
Tidak jauh dari mereka, terlihat Arsen dan Hani tengah berdebat tentang apa yang harus mereka lakukan, apalagi mereka harus bergandengan tangan sepanjang hari, untuk melakukan pengintaian.
"Jangan ambil kesempatan ya," kata Hani mengancam pria yang sedang berpura-pura menjadi pasangannya itu.
"Iya," jawab Arsen dengan sedikit mengejek.
"Tapi, kau ngambek kayak gini, cantik loh," kata Arsen menggoda Hani.
Hani menatap Arsen dengan kesal, namun seketika membuang wajahnya ke samping, karena di puji oleh pria yang sedang bersamanya itu. Tidak ada gadis yang tidak akan merona pipinya, jika di puji oleh orang lain, apalagi oleh lawan jenis.
"Apa kau tersipu?" tanya Arsen.
"Tidak," sanggah Hani
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com