Langkah kaki Ayu mendadak tak bisa berjalan dengan cara yang benar, dia mendadak sempoyongan saat mendengar kata yang terakhir terucap dari mulut sang papa. Kakak? Hem … apakah kedua indra pendengaran Ayu mendadak menurun kualitasnya.
Namun sepertinya tidak, Ayu tadi mendengar dengan sangat jelas kalau yang papanya ucapkan adalah makam kakaknya.
Ayu jadi dibuat bertanya-tanya ada berapa sebenarnya anak Papa Galih juga Mama Kinanti setelah semalam Ayu juga mendengar dari mulut sang mama kalau Sari Indah Purnama yang selama ini dia kenal sebagai kakak sepupunya ternyata adalah anak sang mama. Hanya saja Ayu tidak mau menyimpulkan lebih jauh sebelum ada penjelasan yang sangat pasti dari kedua orang tuanya. Mungkin ini akan segera terjawab. Ayu hanya perlu menguatkan daksanya yang tadi sempat mendapat serangan tak terduga dari pria yang dia nobatkan sebagai cinta pertama.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com