Tanpa Ayu dan Firman ada yang menatap mereka tak jauh dari posisi mereka kini. Senyum renjana mengukir indah di wajah tampannya.
Memasuki usia 46 tahun tidaklah memudarkan pesonanya. Galih Surya Atmadja hendak meninggalkan area makam karena tak jauh dari makam Papa Gunawan dan Mama Galuh ada makam Angga Prasetya Wardana.
Papa Galih mendongak memandang sendu nabastala sore ini, dia bisa dengan jelas melihat sosok adik angkat yang sangat dia rindukan.
"Luh, lihat aku belum lakuin apa-apa untuk mendekatkan anak-anak kita, tapi semesta telah memberikan restunya," air mata Papa Galih berlinang tanpa permisi dulu pada sang empu.
Setelah memandang sendu nabastala Papa Galih lekas beranjak dari tempat kini dia beranjak. Dia harus segera pergi sebelum ketiga orang itu menyadari keberadaanya.
Papa Galih tiba di makam Angga dengan kegalauan karena merindukan putranya itu, namun kehadiran Firman bersama Ayu membuat hari pria paru baya tidak lagi temaram.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com