"Udah Bang Qimons, terima aja, siapa tahu emang hadiahnya bagus, kita gak boleh seuzon, Bang!" tukas Jamillah.
"Jangan, Neng!" ujar Qimons.
"Bang Qimons, bener kata Jamillah, mana mungkin Puah sempet ngerakit bom, Puah, 'kan orang sibuk, Puah itu harus mengurus para binatang-binatang peliharaan dan tanaman kecubung punya Puah," jelas Marpuah.
"Terus kalau boleh tahu apa isi kado itu?" tanya Qimons.
"Ya rahasia dong, Bang!" jawab Marpuah sambil tersenyum penuh misterius.
Dan dengan segera Marpuah menaruh kado darinya itu di tangan Jamillah.
"Ini, Millah, terima ya," ucap Marpuah.
Dan Jamillah pun juga menerima meski wajahnya terlihat sangat ragu-ragu akibat ucapan Qimons.
"Yaudah, jangan pada sedih ya, Puah mau pulang dulu," ujar Marpuah sambil melambaikan tangannya.
Qimons mengernyitkan dahi selalu saja setiap berpisah maka Marpuah akan mengucapkan kata yang sama.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com