Tok! Tok!
Ceklek!
"Bang Qimons!" Jamillah langsung memeluk Qimons. "Jamillah, kangen banget, Bang!"
"Sama, Bang Qimons, juga kangen, !" jawab Qimons.
"Yaudah, Bang, ayo kita kawin lari sekarang!" ajak Jamillah.
"Jamillah, yakin?"
"Yakin, Bang!"
"Tapi, Bang Qimons ini belum punya modal, Millah!"
"Yaudah, kita cari modal bareng-bareng! Terus kalau soal biaya, buat bayar Penghulu, biar Jamillah yang bayarin, Jamillah, punya ini ...." Jamillah menunjukkan sebuah kalung liontin pemberian dari sang ibu.
"Tapi ini, 'kan punya Jamillah, pemberian dari Uminya Jamillah!"
"Iya sih, Bang,"
"Terus kalau kalung itu kita buat modal nikah, bagaimana kalau Umi marah sama Jamillah, lagian Jamillah, belum bilang, 'kan kalau Jamillah mau nikah sama, Bang Qimons?" tanya Qimons.
Qimons tampak sangat ragu untuk melanjutkan hubungan ini. Walaupun sebenarnya dia sangat mencintai Jamillah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com