Di sebuah rumah yang terlihat sangat reot dan berdebu, tampak Jamillah tengah mengompres kening Qimons.
"Bang Qimons, ayo cepat sembuh dong," ucap Jamillah seraya mencelupkan lap basah ke dalam baskom yang berisi air hangat.
"Maaf ya, Jamillah, Bang Qimons, jadi nyusahin Jamillah," ucap Qimons dengan suara yang lemas.
"Iya, Jamillah gak merasa repot kok, justru Jamillah, merasa senang karna bisa dekat-dekat sama, Bang Qimons," jawab Jamillah.
"Tapi yang jadi masalah, sampai kapan kita bersembunyi di rumah ini?" tanya Qimons.
"Kenapa, Bang Qimons, tanya begitu? Bang Qimons, udah gak betah ya, berduaan sama Jamillah di sini?" cantas Jamillah.
"Bu-bukan begitu, Millah, cuman Bang Qimons, takut habis ini, kita makan apa?" tanya Qimons.
"Oww, jadi itu masalahnya?"
"Iya!"
"Tenang, Bang Qimons, serahkan semuanya kepada Jamillah!" ucap Jamillah penuh bangga.
Lalu Jamillah mengeluarkan semua makanan hasil curiannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com