Rueng! Fueng!
Det-det-det ....
Wans nampak terpejam memeluk Patria dengan erat, sementara Juju tertawa-tawa melihat Wans sambil menaiki motornya sendirian.
"Haha! Ada ya orang fobia motor!" ledek Juju.
"Ya, ada lah noh, temen lu!" sahut Patria.
"Dia mah emang udah aneh sejak lahir, gak heran sih kalau makin kesini semakin aneh,"
"Iya, gue heran dulu Emak-nya ngidam apaan tahu!"
"Mungkin kebanyakan makan rujak kecubung kalia ya! Haha haha!"
"Haha udah ah, jangan di ledekik nanti kita jadi ketularan aneh macam, si Wans!" ucap Juju menutup percakapan.
Wans tak menghiraukan kedua temannya yang membicarakannya sesuka hati.
Rasanya jantung Wans saat ini ingin lompat dari dalam dada.
Rasa dek-dekan ini benar-benar melebihi rasa saat kencan pertama dengan gebetan, Wans tak berani membuka matanya sama sekali.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com