Bawa dia ke atas awan, lalu lepaskan dan biarkan dia jatuh sendiri, sebaiknya berkeping-keping.
Ini adalah ide paling dasar di benak Arga saat ini.
Tidak ada uang, tidak ada kekuasaan, tidak ada kekuasaan, mengapa dia harus bersaing dengan dirinya sendiri untuk seorang wanita? Sama seperti wajahnya, dia lebih tampan dari dia.
Pada poin terakhir, Dika berkata bahwa dia sama sekali tidak setuju.
Kedua pria itu saling menatap.
Dika tahu bahwa Arga mengundangnya untuk mempersulit, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia tidak bisa menunggu begitu keras. Butuh waktu kurang dari dua menit untuk berjalan ke ruangan ini sebelum dia mendapat masalah.
Taruh rasa superioritas yang tinggi.
Dika tidak mengabaikan Jakarta.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com