Saat Liza hendak membalas pesan Christ, ponselnya malah tiba-tiba saja mati.
Ah, ya. Daya baterainya pasti benar-benar sudah habis sekarang! Terakhir kali Liza lihat persen dayanya hanya berkisar sepuluhan. Tapi itu sebelum Liza tinggal tidur. Tidak heran jika menjelang pagi, baterainya langsung habis dan otomatis membuat ponsel itu mati.
"Ponselmu mati, ya? Wah! Kau jadi tidak bisa membalas pesan dari kesayanganmu dong! Hahaha!" canda Denise lagi.
Liza menggembungķan pipinya kesal. "Kesayangan apa maksudmu, hum??" ucapnya seraya menjewer telinga Denise hingga tubuhnya tertarik mendekat kepada Liza. "Dan cepat sini serahkan ponselmu!!"
"Hei hei hei! Sakit brengsek! Kau mau buat telingaku putus, ya??" keluh Denise yang berusaha melepaskan telinganya dari tarikan jeweran Liza.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com