webnovel

Kematian yang Memicu Perang

TES! TES! TES!

Aliran darah terlihat meluber pelan dari luka tusukan itu, lalu turun dan menetes dibawah kaki Yui. Rasa sakit tusukan juga perlahan menyeruak, tapi tak Yui hiraukan. Dia lebih mencemaskan Adera.

"Nona tidak apa-apa?" tanya Yui melalui komunikasi batin.

Adera mengerjap. "E-eh? Suara siapa itu tadi?" Mencari sumber suara, Adera sampai celingukan kesana kemari. Sampai akhirnya ia tersadar kalau suara itu berasal dari si beruang besar, sontak ia pun terkejut. "Ka ... Kau? Kau yang bicara padaku tadi?"

Yui mengangguk dan tersenyum tipis. "Syukurlah kalau Anda baik-baik saja!" katanya. "Sekarang saya mohon Anda menjauh sebentar dari punggung saya."

"O-Okey ..." Adera yang masih tidak mengerti maksud Yui itu pun menurut. Berjalan menjauh agak kebelakang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya